Jayapura, Malanesia News, – Yunita Alanda Monim, seorang perempuan asal Sentani di Kabupaten Jayapura, telah terpilih menjadi finalis untuk mewakili Provinsi Papua dalam ajang Puteri Indonesia 2023. Yunita mengatakan bahwa terdapat serangkaian proses pendaftaran yang harus ia lalui sebelum terpilih. Proses pendaftaran dimulai dengan mengisi formulir secara online yang disediakan oleh pihak yayasan. Selain itu, ada beberapa dokumen administrasi yang harus ia penuhi, seperti data diri, ukuran badan, serta pertanyaan yang harus dijawab dan foto yang harus diunggah.
Selain dokumen administrasi, Yunita juga harus memiliki advokasi yang kuat jika ingin mengikuti ajang Puteri Indonesia 2023. Ia menekankan bahwa advokasi yang dimiliki sangat penting, karena ia melihat bahwa ajang Puteri Indonesia lebih menitikberatkan pada bentuk pengabdian kepada masyarakat. Yunita, yang sebelumnya meraih predikat Miss Asia Global Indonesia pada tahun 2020, menyatakan bahwa ia sangat memperhatikan bentuk pengabdian kepada masyarakat. Inilah yang menjadi alasan kuatnya untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia 2023, karena visi dan misi yayasan sejalan dengan apa yang telah ia lakukan dan kiprah yang telah ia raih selama ini untuk masyarakat.
Sebagai alumni Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Cenderawasih, Yunita mengatakan bahwa ia telah menyiapkan diri jauh-jauh hari untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia 2023. Ia mengungkapkan bahwa sejak 2015, ia telah melakukan persiapan secara pribadi untuk menghadapi seleksi Puteri Indonesia. Yunita menyadari bahwa untuk dapat mewakili Provinsi Papua dalam ajang Puteri Indonesia bukanlah hal yang instan. Selama 9 tahun terakhir, ia telah banyak melakukan tugas-tugas seperti aktif di Pramuka, terlibat dalam aktivitas Duta Genre, duta pariwisata, dan amanah lainnya yang memberikannya banyak pengalaman dalam pengabdian kepada masyarakat.
Meskipun demikian, Yunita menyebutkan bahwa untuk dapat mewakili Provinsi Papua dalam ajang Puteri Indonesia, ia harus mengikuti audisi langsung di Jakarta. Sebelumnya, pemilihan masih dilakukan di daerah hingga tahun 2018. Namun, karena adanya pergantian pimpinan, sejak tahun 2019 hingga saat ini mekanisme pemilihan dilakukan melalui audisi langsung di Jakarta.
(agengrdndr)