Menjelang Pemilu 2024, Korpus BEMNUS Ahmad Faruuq: Perubahan Iklim Harus Jadi Isu Strategis Calon Pemimpin Indonesia

0
113

Jayapura, Malanesianews,– Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah berada di depan mata. Dalam rangka itu, dimomentum peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar dengan tajuk Nusantara Tanggap Iklim, Koordinator Pusat (Korpus) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara menyatakan perlu adanya kepedulian para calon pemimpin Indonesia pada perubahan iklim.

Menurutnya, perubahan iklim semakin mengancam kelangsungan bumi, sementara komitmen global menekan kenaikan temperatur pada ambang batas 1,5 C (mengacu pada Perjanjian Paris, 2015). Hingga 2030 mendatang, hal itu diperkirakan pakar belum akan menunjukkan progres yang berarti.

“Indonesia sendiri, berada di urutan penyumbang emisi terbesar ke-4 dunia (Carbon Brief, 2015) dinilai belum optimal menerapkan kebijakan dan dinilai pada kategori tidak memadai (highly insufficient),” kata Faruuq, Senin (5/6/2023).

Dari sorotan kebijakan ini, Indonesia masih mengabaikan kepentingan publik, selain lingkungan, akibat pengaruh banyak faktor yang saling terkait, antara lain politik, ekonomi, oligarki dan kurangnya kesadaran ekologis humanis. Kondisi tersebut dapat dilihat dari kehadiran banyak bencana alam di Indonesia.

Pada periode tahun 2022 hingga 2023 saja, sudah banyak kejadian bencana alam di berbagai daerah. Mulai dari banjir, kebakaran hutan, gempa bumi, dan lainnya. Bencana itu merupakan dampak lanjutan dari adanya perubahan iklim yang semakin lama semakin tidak terkendali.

“Bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada hari ini, BEM Nusantara gelar Nusantara Tanggap Iklim sebagai bentuk kepedulian dan sekaligus memberi maklumat pada beberapa elemen penting terkait perubahan iklim,” ujarnya.

Pertama, mengimbau bangsa Indonesia, dalam hal ini pemerintah dan rakyat Indonesia untuk mencegah ancaman perubahan iklim dan mengambil bagian penting dalam upaya global untuk terus menjaga kenaikan suhu Bumi hanya sekitar 1,5 derajat Celcius sesuai dengan Perjanjian Paris tahun 2015.

“Kedua, mengimbau pemerintah untuk menetapkan target baru yang berdasarkan data ilmiah dan selaras dengan langkah dunia, yaitu menurunkan 50 persen emisi nasional pada tahun 2030 mendatang dan mencapai net zero emission di tahun 2050,” jelas Korpus BEM Nusantara.

Ketiga, mengimbau konsep net zero emission harus menjadi jargon publik dan politik yang merakyat yang disuarakan secara kolektif dan secara konsisten. Mengingat perubahan iklim merupakan tantangan terbesar bagi masa depan umat manusia dan sistem pendukung kehidupan yang membuat dunia kita layak huni. Maka, BEM Nusantara berharap kepada seluruh calon pemimpin Indonesia agar turut peduli terhadap perubahan iklim.

“Kami juga menghimbau kepada para calon pemimpin di Indonesia agar semakin peduli dengan isu lingkungan, terutama isu perubahan iklim yang nyata-nyata menjadi ancaman bumi kita” pungkas Faruuq.

(AIS)

HITUNG MUNDUR PEMILU 2024