Jakarta, Malanesianews,- Elektabilitas Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), terus berada di puncak hasil survei berbagai lembaga. Hasil survei terbaru lembaga Charta Politika Indonesia menunjukkan Ganjar Pranowo mendapat 38,2% dari tiga nama yang disimulasikan. Sedangkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan Ganjar meraih elektabilitas paling tinggi, mencapai 24,6% dalam simulasi terbuka. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa Ganjar berada dalam momentum yang bagus untuk menghadapi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Namun, tantangannya adalah bagaimana Ganjar, partai pengusung, dan relawan dapat menjaga tren positif tersebut. Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah memberikan arahan kepada Ganjar Pranowo dan anggota partai di semua provinsi. Megawati meminta Ganjar untuk lebih sering menyerap aspirasi akar rumput, menyapa rakyat dengan mata hati, dengan rendah hati, ketulusan, dan kesungguhan. Megawati juga meminta Ganjar untuk kompak dengan jaringan struktural partai, rajin mengunjungi tokoh masyarakat, menggalang dukungan relawan dan segenap komponen bangsa.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan bahwa kerja sama politik dalam rangka memenangkan Ganjar Pranowo akan dilakukan. Kerja sama politik tersebut dilakukan dalam bingkai memperkuat sistem presidensial. Semangat membangun Indonesia tidak bisa dilakukan sendiri, maka akan dilakukan kerja sama dengan partai politik untuk memperkuat keunggulan strategis Ganjar Pranowo.
Dengan dukungan dari PDIP dan partai politik lainnya, Ganjar Pranowo berpeluang besar untuk maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Dalam menjaga elektabilitasnya di puncak, Ganjar Pranowo perlu terus melakukan sosialisasi dan kampanye dengan cara yang tepat agar dapat menarik simpati masyarakat. Di samping itu, Ganjar juga perlu menjalin kerja sama politik yang kuat dengan partai politik lainnya untuk memperkuat sistem presidensial dan membangun Indonesia yang lebih baik.
(agengrdyndr)
