Penjabat Bupati Tolikara Ajak Masyarakat Bersatu Jaga Hutan untuk Masa Depan Anak Cucu

0
105

Tolikara, Malanesianews,– Suara peduli terhadap lingkungan semakin menggema di Kabupaten Tolikara ketika Penjabat Bupati, Marthen Kogoya, SH, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga hutan demi melindungi masa depan anak cucu. Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar pada Senin (5/6/2023), Marthen Kogoya mengungkapkan pentingnya pulihnya hutan dan meningkatnya kesadaran akan pelestariannya.

“Hutan adalah sumber kehidupan yang tak ternilai harganya di bumi ini. Hutan membantu kita mengatasi berbagai tantangan yang kita hadapi. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama mengembalikan kehidupan hutan! Kita harus menjaga hutan ini dengan penuh kepedulian agar anak cucu kita kelak dapat menikmati masa depan yang berkelanjutan,” papar Marthen Kogoya dengan antusias.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kabupaten Tolikara dirayakan melalui serangkaian kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Salah satunya adalah pembersihan lingkungan dari sampah di Kota Karubaga, yang dilakukan sebagai upaya nyata dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.

“Kegiatan hari ini meliputi penanaman 1.600 pohon bambu, 30 pohon nangka, dan 30 pohon alpukat. Pohon-pohon ini kami tanam di sepanjang aliran sungai Kano di Ampera dan sungai Kolime di Bandia. Selain itu, kami juga membagikan bibit pohon buah kepada masyarakat sebagai upaya mendorong keberlanjutan sumber daya alam yang dapat memberikan manfaat langsung bagi warga sekitar,” terang Marthen Kogoya.

Pemerintah daerah Kabupaten Tolikara sangat menyadari pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Melalui kegiatan ini, mereka berharap dapat membangkitkan kesadaran dan rasa tanggung jawab setiap individu untuk menjaga lingkungan tempat tinggal dan mencegah dampak negatif seperti kerusakan dan pencemaran.

“Kita harus mencegah pencemaran lingkungan dan kerusakan yang disebabkan oleh limbah sampah yang tidak terkelola dengan baik. Selain itu, pembangunan juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan, seperti penebangan pohon yang berlebihan. Semua ini dapat kita cegah dengan sikap kepedulian dan tindakan nyata,” tegas Marthen Kogoya.

Dalam sejarah Kabupaten Tolikara, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk membangun kesadaran lingkungan dan melibatkan seluruh masyarakat dalam menjaga kelestarian alam.

“Kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan hidup melalui tindakan-tindakan sederhana yang dimulai dari diri sendiri. Misalnya, tidak membuang sampah sembarangan, memilah sampah di rumah tangga, atau melakukan kegiatan kebersihan secara gotong royong di lingkungan sekitar,” jelas Marthen Kogoya.

Marthen yakin bahwa jika setiap individu, keluarga, dan komunitas melakukan tindakan tersebut, maka semua pihak di Kabupaten Tolikara sudah terlibat dalam menjaga bumi dengan cara sederhana demi masa depan generasi mendatang.

“Mengutip dari situs World Environment Day, tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 adalah ‘Beat Plastic Pollution’. Tema ini mengingatkan kita semua akan pentingnya tindakan kita dalam menghadapi masalah polusi plastik,” tambahnya.

“Kita di Tanah Papua ini adalah bagian dari paru-paru dunia. Mari kita jaga, terutama hutan-hutan yang masih alami di Tolikara. Jangan biarkan kita menyesal di kemudian hari karena kelalaian dan tindakan kita sendiri,” pungkas Marthen Kogoya dengan semangat.

(agengrdyndr)

HITUNG MUNDUR PEMILU 2024