Pemkot Jayapura Diminta Perhatikan Penataan Pasar Otonom

0
744

Jayapura, Malanesianews, – Maraknya pedagang musiman yang berjualan di depan Pasar Otonom Kotaraja, Distrik Abepura, membuat pedagang utama yang berada di dalam pasar mengeluh.

Pasalnya, keberadaan pedagang musiman yang berjualan di luar pasar dinilai dapat mematikan usaha mereka yang jualan di dalam pasar.

“Padahal kami pedagang tetap dan kalau pedagang dari luar diizinkan jualan bebas di pinggir jalan, lantas buat apa bikin pasar semegah ini,” ungkap Risken (42).

Risken menilai kehadiran pedagang musiman, yang notabene dari wilayah Arso, Keerom, Koya, dan Distrik Muara Tami, sangat berpengaruh terhadap pedagang di Pasar Otonom, terutama dari sisi penghasilan.

Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura atau instansi terkait agar memperhatikan penataan pasar. Sebab dengan kondisi seperti ini sangat rentan terjadi konflik sosial.

“Kalau mereka (pedagang musiman, red) bebas jualan begitu, lalu kami yang pedagang tetap ini mau dapat apa,” katanya dengan kesal.

Risken mengaku kesal, lantaran kehadiran pedagang musiman terkesan ada pembiyaran dari pemerintah.

Pasalnya, para pedagang ini diberikan karcil oleh penjaga pasar. Sehingga dia menilai langkah ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah.

“Kita juga bingung, karena pedagang musiman ini mereka bayar karcil. Kalau begitu kan artinya diizinkan jual di pinggir jalan. Lalu buat apa bikin pasar kalau pedagang diizinkan jualan di pinggir jalan begitu. Kami minta diperhatikan secara serius penataan pasar otonom ini,” pungkasnya.

Sementara itu, pedagang musiman (enggan namanya disebut), mengaku setiap harinya berjualan di pinggir jalan.

“Kami hanya datang membawa hasil bumi ke pedagang di pasar, juga pedagang sayur keliling,” jelasnya.

Selain melayani jualan borongan, pedagang musiman juga melayani pembelian eceran. Namun waktu mereka hanya terbatas dari sore hingga malam hari.

“Tidak setiap hari, kadang kalau buah-buahan atau sayur panen kami datang jualan,” terangnya.

“Memang kita bayar tempat juga, kalau diminta yang kita bayang, seperti selama ini kita bayar setiap hari Rp. 5.000,” tutupnya.

(AIS)

HITUNG MUNDUR PEMILU 2024