Memperingati Hari Masyarakat Internasional, Gempar Papua Gelar Aksi di Jayapura

0
202

Jayapura, Malanesianews, – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat Papua (Gempar) Papua, menggelar aksi memperingati Hari Masyarakat Adat Internasional di Jayapura, Papua, Rabu (9/8/2023).

Aksi ini mengangkat tema “Pemuda Adat Sebagai Agen Perubahan untuk Masa Depannya Sendiri”.

Dalam orasi mereka memprotes mengenai pemakaian Koteka. “Negara harus menghargai dan menghormati Masyarakat Adat,” kata salah satu mahasiswa dalam oranya.

“Ketika masyarakat menyatakan pendapat, sebelum aturan konstitusi lebih dulu aturan adat, karena masyarakat adat ada lebih dahulu, punya aturan dan tata karma dan menghargai orang bangsa lain.”

“Kepercayaan diri mempunyai nilai adat dan budaya, lebih baik tidak punya KTP dari pada tidak punya adat dan budaya,” tegasnya.

Gempar Papua membawa sejumlah spanduk bertuliskan; “Hidup Masyarakat Adat”. “Papua Bukan Tanah Kosong”. “Tanah Air Milik Kita”. “Tutup Mata Lawan Balik”. “Hari Masyarakat Adat Internasional, Pemuda adat sebagai agen perubahan untuk menentukan nasib sendiri”.

Adapun tuntutan yang dibawa oleh Gempar Papua yaitu:
1. Antek-antek Jakarta hentikan perampasan tanah adat 108 hektar Suku Hubula Klen Wio, Walesi, dan Asososkobal.
2. PT. Indo Asiana Lestari hentikan melakukan perampasan tanah adat 36.094 milik Suku Swyu Marga Woro di Boven Digoel, Papua Selatan.
3. Negara hentikan praktek perampasan tanah adat serta eksploitasi sumber daya alam di Blok Wabu Intan Jaya, Papua Pegunungan.
4. Hentikan pembongkaran jalan di Siep Asso mengakibatkan rumah warga digusur paksa.
5. Hentikan perampasan tanah adat Suku Namblong dan Moi, Kabupaten Jayapura.
6. Nagara kolonialisme Indonesia hentikan melakukan praktek eksploitasi sumber daya alam serta menciptakan pelanggaran HAM terhadap rakyat Papua.
7. Segera memberikan hak menentukan nasib sendiri bagi Rakyat Papua.

HITUNG MUNDUR PEMILU 2024