Ganjar Pranowo Memuji Ketangguhan dan Kepemimpinan Jokowi

0
182

Jakarta, Malanesianews,– Dalam suatu pertemuan di Jakarta Utara, Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, menyatakan kekagumannya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan menyebutnya sebagai mentornya. Meski demikian, Ganjar juga mengakui bahwa Jokowi sering dicap sebagai sosok yang planga-plongo.

Dalam sambutannya, Ganjar Pranowo menyatakan, “Saya memiliki mentor dalam pemerintahan. Namanya Jokowi. Seseorang yang dicap ‘plonga-plongo’. Seseorang yang dicap tidak pintar dengan badan yang sangat kurus.” Pernyataan ini menggambarkan pengakuan Ganjar terhadap kepemimpinan Jokowi, sambil tetap mengakui persepsi publik terhadap Presiden tersebut.

Ganjar Pranowo juga membagikan pengalaman pribadinya dengan Jokowi, mengungkapkan bahwa ia pernah bertanya kepada Presiden mengenai foto favoritnya. Ganjar menyebut bahwa Jokowi sangat menyukai foto dirinya mengenakan seragam satuan tugas (satgas).

“Pada saat akan maju dalam Pilgub DKI, beliau memiliki foto dengan mengenakan seragam satgas dengan pose nganga, dan saya berdiskusi dengannya. ‘Pak, dari seluruh foto yang Bapak suka ketika kampanye menjadi wali kota, baik itu gubernur sampai menjadi presiden, foto mana yang menjadi favorit Bapak?’ ‘Saya paling suka foto saya memakai baju satgas itu,’ katanya,” ungkap Ganjar.

Dari dialog tersebut, Ganjar menilai bahwa Jokowi adalah sosok yang tidak pernah menyerah meski mendapat hinaan. Ia mengaku mendapat pelajaran penting dari sikap Jokowi tersebut.

“Saya merasakan hal itu. Budaya kami sebagai orang Jawa, orang Solo, melihatnya, silahkan hina saya habis-habisan. Silakan caci-maki saya habis-habisan. Tapi, langkah saya tidak akan pernah berhenti untuk memajukan negeri ini. Itu pesan dari beliau luar biasa,” ungkap Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Jokowi adalah sosok mentor baginya. Ia menilai Jokowi adalah sosok yang memiliki keberanian untuk menunjukkan kedaulatan Indonesia di bidang politik.

“Bung Karno jatuh, diikuti oleh peristiwa 65 dan 66, pergantian kekuasaan dengan terbitnya Supersemar, UU Penanaman Modal Asing lahir pada tahun 67, Freeport berdiri pada tahun 68-69, dan tidak ada pemimpin lain yang mampu mengambil alih kecuali Jokowi,” kata Gubernur Jawa Tengah itu.

Dari situ, Ganjar menilai bahwa keberanian sejati bukanlah tentang intonasi tinggi atau wajah garang. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi adalah bentuk nyali yang sesungguhnya.

“Seseorang yang tidak pernah berteriak, seseorang yang jarang menunjukkan kemarahan, sangat jarang, tapi ia mengambil keputusan dengan pikiran yang jernih, dengan wajah tersenyum, namun diambil secara keseluruhan,” tambahnya.

Dalam pandangannya, keberanian sejati bukanlah tentang intonasi yang tinggi atau ekspresi yang tegas, melainkan tentang mengambil keputusan yang terukur dengan ketenangan.

(agengrdyndr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini