Sejumlah Protes Lukas Enembe kepada KPK : Ubi Busuk hingga Tolak Minum Obat

0
445
Lukas Enembe usai diperiksa KPK (Source : Detik.Com)

Bali, Malanesia News, –  Lukas Enembe kini masih menjalani penahan di Rutan KPK sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi, Sejak di tahan, Lukas Enembe berkali – kali melontarkan protes atas Fasilitas Kesehatan yang diberikan KPK.

Semenjak di tahan oleh KPK pada 10 Januari 2023 lalu, Tim Pengacara Lukas Enembe mengatakan Kondisi Kesehatan Gubernur Papua Non-Aktif tersebut kian menurun.

Dilasnir dari Detik.com, ada beberapa sejumlah Protes Lukas Enembe selama ditahan di Rutan KPK, mulai dari Pemberian makanan hingga obat – obatan.

 Diberikan Ubi Busuk 3 Kali

“Bupati Mamberamo Tengah, saudara Ricky Ham Pagawak, yang kebetulan bertemu dengan kami di ruang kunjungan membenarkan makanan ubi busuk yang diterima klien kami, Bapak Lukas Enembe. Atas fakta ini kami mohon supaya makanan klien kami, Bapak Lukas Enembe diperhatikan karena sudah tiga kali diberikan ubi busuk,” kata tim pengacara hukum Lukas, OC Kaligis, kepada wartawan, Selasa (21/3).

Menolak obat dari Tim Medis KPK

“Bapak Lukas Enembe menolak minum obat-obatan yang disediakan dokter KPK karena tidak ada perubahan atas sakit yang dideritanya sejak Bapak Lukas meminum obat yang disediakan dokter KPK. Dan buktinya, kedua kaki klien saya juga masih bengkak sampai saat ini dan jalannya pun tertatih-tatih,” kata pengacara Lukas, Petrus Bala Pattyona, kepada wartawan, Rabu (22/3/2023).

Petrus mengatakan kliennya telah memilih tidak meminum obat yang disediakan tim medis KPK sejak Minggu (19/3). Dia mengklaim kesehatan Lukas Enembe tidak menunjukkan perbaikan selama ditangani tim medis KPK.

Meminta Diizinkan berobat di Singapura

Lukas Enembe kembali mengirimkan surat yang ditujukan kepada pimpinan KPK pada Selasa (21/3). Dalam surat itu Lukas kembali meminta diizinkan berobat ke luar negeri.

“Bapak Lukas Enembe meminta agar pengobatannya dilakukan di rumah sakit Singapura. Karena yang sangat paham dan mengerti akan sakitnya Bapak Lukas Enembe adalah dokter-dokter di Rumah Sakit Mount Elisabeth Singapura,” tutur Petrus.

Dalam surat Lukas Enembe terbaru ke KPK, Gubernur Papua nonaktif itu menilai seharusnya ia dirawat di rumah sakit, bukan dilakukan penahanan di Rutan KPK.

Respon KPK

“Kami ingin sampaikan KPK dalam mengelola rutan tentu dilakukan secara patut dengan mempedomani ketentuan-ketentuan yang berlaku. Termasuk dalam penyediaan konsumsi bagi para tahanan KPK di rutan cabang KPK,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (21/3).

Khusus bagi Lukas Enembe, KPK pun mengakomodasi pilihan Lukas yang memilih ubi dalam tiap menu makanannya.

Ali memastikan kebutuhan makanan para tahanan pun tetap dijaga kebersihannya. KPK membantah keras tudingan memberikan ubi talas busuk kepada Lukas Enembe selama di Rutan KPK.

“Perlu kami sampaikan pergantian menu itu mengacu kepada standar biaya masukan yang berlaku dan kualitas makanan yang dikonsumsi sehingga saya kira tidak benar kemudian diberikan kepada yang bersangkutan ubi busuk misalnya,” tutur Ali. (**)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini