Merauke, Malanesianews,– Rektor Universitas Musamus Merauke, Beatus Tambaib mengatakan, masih sangat jauh untuk penuntasan Literasi Numerasi.
Menurutnya, yang terpenting adalah menciptakan suasana belajar.
“Kehadiran Universitas ini menciptakan suasana belajar, itu sangat penting agar orang berada dalam culture untuk dibentuk, jangan sampai dimana dia masuk angin,” katanya.
Hal itu dikatakan Rektor dalam acara Penjauan Kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) dan integrasi mata kuliah literasi baca tulis dan Numerasi kelas awal bermuatan pendidikan inklusif dan disiplin pisitif pada kurikulum PGSD Universitas Musamus bersama Unicef Papua dan Unimuda.
Beatus mengatakan, suasana belajar itulah yang harus dibentuk agar dapat dirasakan di kampung-kampung.
“Target kami dalam 5 bulan, apakah capaian lulusan tingkat Sekolah Dasar betul-betul ada peningkatan atau tidak,” ujarnya.
Menurut Beatus, sebelum adanya MBKM, tenaga pendidik hanya terpaku pada kurikulum lama, sehingga belum mampu memecahkan masalah, terutama cara mendidik yang mudah.
“Tahun lalu kami mendapat pekerjaan dari Bupati Merauke untuk melakukan pendataan OAP di kampung-kampung, disana tim menerima apresiasi dari masyarakat bahwa mereka meminta agar pihak Musamus membantu pada sekolah-sekolah yang sudah tidak berjalan. Atas dasar itulah saya komunikasi lanjut dengan dinas pendidikan Merauke,” ungkapnya.
(AIS)
