Kepulauan Yapen, Malanesianews – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP3A) menggelar rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Yapen bersama Forkopimda dan semua pimpinan OPD di Gedung Silas Papare, Selasa (18/7/2023).
Penjabat Bupati Kep. Yapen, Cyfrianus Yustus Mambay mengatakan, repat koordinasi hari ini untuk melakukan evaluasi dan langkah-langkah strategis kedepan dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Yapen.
Dikatakannya, untuk Kabupaten Kep. Yapen sendiri terdapat delapan aksi mengatasi stunting dank ini sudah masuk tahap aksi ketiga.
Dirinya berharap, pada rapat hari ini tim menyampaikan sejauh mana intervensi yang telah dilakukan oleh bapak Asu anak stunting yang hampir melibatkan seluruh stakeholder mulai dari dirinya selaku Bupati dan Ibu Sekda, Dandim, Kapolres, Kejari, BUMN, BUMD, Kementerian Agama, Pengadilan Negeri dan Pengedilan Agama.
Termasuk juga Kepala Distrik, Kelurahan sampai dengan Kepala Kampung semuanya harus terlibat.
Program ini dilakukan melalui kerjasama dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas, Pustu Bidan dan Perawat di semua kampung. Juga dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Dinas Sosial, Dinas PMK, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan maupun Dinas Pendidikan.
”Kita berharap, dalam rapat koordinasi ini akan terlihat berapa capaian dari penurunan Stunting yang angka kurang lebih 168 beresiko Stunting, sesuai dengan data by name by addres yang ada di Kabupaten Kepulauan Yapen, berapa yang sudah mengalami penurunan apa belum,” kata Cyfrianus.
Lebih lanjut, ia mengatakan, bagi yang belum mengalami perubahan, pihaknya akan terus melakukan intervensi.
Selain itu, dalam diskusi hari ini juga diharapkan dapat melahirkan ide-ide baru untuk lebih mempercepat penurunan stunting.
Tahun ini harus bisa sesuai dengan harapan Presiden RI, Joko Widodo bahwa di tahun 2024 penurunan stunting di Indonesia harus mencapai 14%.
“Saya menyampaikan ucapan terima kasih dan merasa bangga karena semua tim Stunting di Kabupaten Kepulauan sangat cepat merespon penanganan di lapangan, dan juga semua stakeholder yang mengambil bagian sebagai bapak asuh anak Stunting dalam penurunan Stunting di daerah ini,” tandasnya.
(AIS)
