Jayapura, Malanesianews,- Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, sangat kesal dengan Pemerintah Provinsi Papua. Khususnya, BPSDM Provinsi Papua sebagai instansi yang mengurusi langsung program beasiswa mahasiswa Otonomi Khusus (Otsus) yang saat ini menempuh pendidikan di dalam negeri maupun di luar negeri.
Dari data yang ada, sekitar 500an mahasiswa asal Kota Jayapura yang sedang terlantar akibat terhentinya biaya pendidikan dari Pemerintah Provinsi Papua yang bersumber dari Dana Otsus.
“Saya pikir ini menjadi persoalan yang kesalahannya ada pada pemerintah. Saya terus terang menyampaikan, kami kecewa kepada Pemerintah Provinsi Papua, karena tidak urus anak-anak ini dengan baik,” kata Pekey.
Menurutnya, sehubungan dengan persoalan ini, sejak 2 atau 3 tahun lalu Pemerintah Kota Jayapura telah meminta data pasti mahasiswa Papua dari Port Numbay yang saat ini sedang menempuh pendidikan baik di dalam maupun luar negeri.
Namun, hingga saat ini data yang diminta tak kunjung diserahkan oleh Gubernur ke Bupati atau Walikota.
“Ini yang kami sesalkan, bagaimana kami mau menganggarkan kalau tidak ada data. Bagaimana kita mau menghitung uangnya kalau tidak ada data, blank,” sesalnya.
“Jadi BPSDM Provinsi Papua jangan hanya bicara, omong doing, saya kecewa. Nanti kalau orang tua mahasiswa datang ke sana, bilangnya sudah ke Kabupaten/Kota. Mana datamu. Kasihan kita mempermainkan keluarga, orang tua dan juga anak-anak mahasiswa. Saya kecewa memang, karena saya tidak pernah diberikan data yang jelas,” tegas Pekey.
(AIS)
