Beranda Sosial Budaya 30 Paskibra Kota Jayapura Terpilih Ikut Pemusatan Latihan

30 Paskibra Kota Jayapura Terpilih Ikut Pemusatan Latihan

0
30 Paskibra Kota Jayapura Terpilih Ikut Pemusatan Latihan

Jayapura, Malanesianews, – Sebanyak 30 orang Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Jayapura terpilih mengikuti pemusatan latihan dalam rangka penggemblengan fisik dan mental untuk persiapan upacaya HUT RI ke-78 pada 17 Agustus 2023 di Jayapura, Provinsi Papua.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Jayapura, Rocky Bebena mengatakan, saat ini Paskibra melakukan latihan terpusat di tiga lokasi, yakni Lapangan Trikora yang dijadikan sebagai tempat upacara HUT RI ke-78, GOR Waringin Kotaraja, dan Lapangan Upacara Kantor Walikota Jayapura.

“Saat ini Paskibra latihan mulai dari 07.00 WIT hingga 16.30 WIT yang dilatih oleh TNI AL dibantu empat orang Purna Paskibra,” kata Rocky Bebena, Minggu (6/8/2023).

Menurutnya, 30 orang tersebut berasal dari perwakilan semua SMA/SMK yang ada di lima Distrik di Kota Jayapura.

Ia menjelaskan, 30 orang ini sudah berlatih sejak Juni 2023 dan tiga hari sebelum upacara HUT RI anggota Paskibra akan ditempatkan pada satu tempat agar lebih mudah dikontrol oleh pelatih.

“Kami harap mereka akan menjadi anggota Paskibra yang baik dan bertanggungjawab dalam tugas pengibaran dan penurunan Bendera Merah Putih,” harapnya.

Dia juga menambahkan, menjadi anggota Paskibra merupakan kebanggaan bagi setiap siswa karena tidak semua berpartisipasi langsung dalam pengibaran dan penurunan Bendera Merah Putih.

“Selain itu, juga menjadi bagian dari peran generasi muda dalam meneruskan perjuangan para pahlawan dengan mengisi kemerdekaan,” ujarnya.

Artikulli paraprak DPRD Kota Jayapura Minta Perda Tentang Sampah Ditegakkan
Artikulli tjetër Sindir ASN yang Tidak Gunakan Atribut, Frans Pekey: Masak Logo Saja Dibantu
Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat menandai bahwa kehidupan sosial sejatinya dinamis. Kita sebagai individu senantiasa mengalami perubahan baik secara fisik maupun intelektualitas. Begitu pula dengan kumpulan individu beserta pola interaksinya yang disebut dengan masyarakat. Masyarakat selalu menginginkan perkembangan kehidupan ke arah yang lebih baik, seperti halnya Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku yang hidup dalam satu Ikatan Hukum Adat yaitu Hukum Larvul Ngabal. Namun demikian Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku masih di hadapkan dengan masalah-masalah mendasar seperti Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi ,Sosial Budaya dan kesejahteraan umum lainnya Untuk mengangkat dan memperjuangkan hak-hak dasar di atas maka Saudara Baharudin Farawowan memprakarsai pembentukan Lembaga Sosial Kemasyrakatan , Wadah yang di beri nama YAYASAN LENTERA EVAV atau yang di singkat YANTE. Yayasan Lentera Evav (YANTE) kemudian di daftarkan pada Notaris dan PPAT Hengki Tengko,SH tanggal 4 Desember 2009 di Langgur Kabupaten Maluku Tenggara dengan Pendiri Herlinda dan Baharudin Farawowan di percayakan menjadi Ketua YANTE.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini