Beranda Opini Mengapa Natal Identik dengan Lampu dan Lilin?

Mengapa Natal Identik dengan Lampu dan Lilin?

0
Mengapa Natal Identik dengan Lampu dan Lilin?

Oleh :Baharudin Farawowan

Jakarta, Malanesianews, – Bubble lights: Lampu Natal biasanya diletakkan di cabang atau dahan pohon Natal. Lampu dan Lilin melambangkan Cahaya Tuhan bagi dunia yang gelap hingga perayaan Natal dan lilin menjadi simbol datangnya Tuhan untuk menyelamatkan manusia dari dosa.

Sejak Adam dan Hawa meninggalkan Surga, manusia telah kehilangan Cahaya dan Kemuliaan Tuhan. Manusia sangat membutuhkan cahaya Tuhan di hati agar mereka berjalan di jalan yang benar., Yaitu jalan menuju kehidupan kekal.

Tuhan ingin agar manusia “berbalik dari kegelapan kepada terang “ Injil, Kisah Para Rasul 26:18). Hal ini juga tertulis dalam Al-Quran , ”Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman) .” (Qur’an Surat Albaqarah ayat 257).)

Setiap kita ingin cahaya Tuhan ada di hati untuk menerangi hidup ini. Maka kita berusaha keras untuk Ibadah , sholat bagi Umat muslim serta beramal baik, dll.

Agar berjalan dalam terang dan tidak tersesat, Tuhan telah memberikan cahaya dalam Injil-Nya. ” Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)” Qur’an Surat Alamaida Ayat : 46)

Demikian, kita membutuhkan cahaya sejati dari Tuhan ada di hati. Cahaya yang dapat menerangi dan menjamin Kita bebas dari kegelapan dosa.

”Jangan berhenti berdoa, sebab Tuhan tidak pernah berhenti menyertaimu. Jangan berhenti berharap, sebab Tuhan selalu Memberkati.”

Selamat Menjalankan Natal 25 Desember 2023 Bagi Basudara Umat Kristiani.

Jayapura, 25 Desember 2023
Hormat Saya,

Baharudin Farawowan

Artikulli paraprak Asal Mula Lagu Malam Kudus
Artikulli tjetër Caleg DPR RI, Baharudin Farawowan dan Tim Rayakan Natal Bersama Anak Yatim di Panti Asuhan Holei Roo Sentani
Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat menandai bahwa kehidupan sosial sejatinya dinamis. Kita sebagai individu senantiasa mengalami perubahan baik secara fisik maupun intelektualitas. Begitu pula dengan kumpulan individu beserta pola interaksinya yang disebut dengan masyarakat. Masyarakat selalu menginginkan perkembangan kehidupan ke arah yang lebih baik, seperti halnya Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku yang hidup dalam satu Ikatan Hukum Adat yaitu Hukum Larvul Ngabal. Namun demikian Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku masih di hadapkan dengan masalah-masalah mendasar seperti Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi ,Sosial Budaya dan kesejahteraan umum lainnya Untuk mengangkat dan memperjuangkan hak-hak dasar di atas maka Saudara Baharudin Farawowan memprakarsai pembentukan Lembaga Sosial Kemasyrakatan , Wadah yang di beri nama YAYASAN LENTERA EVAV atau yang di singkat YANTE. Yayasan Lentera Evav (YANTE) kemudian di daftarkan pada Notaris dan PPAT Hengki Tengko,SH tanggal 4 Desember 2009 di Langgur Kabupaten Maluku Tenggara dengan Pendiri Herlinda dan Baharudin Farawowan di percayakan menjadi Ketua YANTE.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini