Legenda Perintis Pendidikan di Pedalaman Papua Rais Tuharea Meninggal Dunia Saat Menjalankan Ibadah Haji di Madinah

0
599

Jayapura, Malanesianews,– Rais Bin Abdul Gani Tuharea (76 tahun), seorang jemaah haji asal Kota Makassar, menghembuskan napas terakhir di Madinah pada hari Minggu (11/6/2023) pagi pukul 06:28 waktu Arab Saudi (WAS). Rais, yang didampingi oleh istrinya, Siti Raja Tuharea, tergabung dalam Kloter 19 dari embarkasi Makassar.

Ironisnya, hanya 15 hari sebelum kematiannya, pada Rabu (27/6/2023), Rais seharusnya akan melaksanakan momen puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah.

Zainal Muttaqien, Ketua Penyelenggaraan PPIH (Pengelolaan dan Pelaksanaan Ibadah Haji) di Madinah, menyatakan bahwa Rais, seperti 47 jemaah lainnya yang meninggal di Madinah dan Mekah sebelum menjalankan ibadah haji, akan dianggap sebagai syahid haji. Ia juga menjelaskan bahwa jemaah yang meninggal sebelum puncak haji akan mendapatkan penggantian secara gratis dan tetap menerima sertifikat haji dari pemerintah.

Berita tentang wafatnya legenda guru matematika dan kepala sekolah di SMA Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) Reremi Manokwari, Papua Barat, diumumkan oleh Kantor Haji Indonesia Madinah pada hari Senin (12/6/2023).

Pada siang hari ini, jenazahnya dimakamkan di kompleks Pemakaman Baqi, sekitar 100 meter dari Masjid Nabawi. Sebelum pemakaman, jenazahnya disemayamkan di tempat pemulasaran Baqi dan shalat jenazah dilaksanakan oleh sekitar sejuta jamaah di Masjid Nabawi.

Seorang sahabat almarhum, Dayat Alhamidi, mengenang Rais sebagai sosok yang tawadhu, rendah hati, dan teguh berjalan dalam kebenaran. Ia tidak terpengaruh oleh kemegahan dunia dan tidak pernah berkompromi dengan kejahatan. Dayat menulis di akun media sosialnya, “Beliau adalah sosok yang seperti Khalifah Umar bin Khattab. Kemarin, beliau berpulang di negeri tempat teladan beliau dimakamkan, di Madinah al-Munawwarah.”

Almarhum Rais merupakan sarjana kehutanan dari Universitas Cenderawasih di Jayapura tahun 1978. Namun, Rais memilih untuk tidak menjadi Pegawai Negeri Sipil di bidang kehutanan dan memilih hidup dan berkarya sebagai seorang guru di sebuah sekolah swasta, SMA YAPIS Reremi, di Kota Manokwari. Dayat menulis bahwa almarhum secara konsisten mendidik banyak anak Papua yang tidak dapat diterima di sekolah-sekolah unggulan, membentuk mereka menjadi manusia yang bermanfaat. Beberapa mantan muridnya kini telah menjadi Kepala Sekolah dan Kepala Kampung. Dayat juga merupakan rekan almamater dan sesama guru di SMA YAPIS Reremi.

Mulyadi Jaya, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PW) Papua Barat, menyebut almarhum sebagai tokoh perintis pendidikan di pedalaman Papua. Beliau adalah pionir pendidikan di Irian Jaya hingga Papua Barat. Mulyadi mengatakan bahwa selama satu dekade pada era 2000-an, mereka berdua bekerja sama dalam Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah di Papua Barat, melakukan penilaian ke sekolah-sekolah di pedalaman Papua Barat.

Wafatnya Rais Tuharea yang terjadi saat menjalankan ibadah haji di Madinah Al-Munawarah, tempat Rasulullah juga dimakamkan, merupakan berita yang sangat mengguncangkan. Harapan semua orang adalah semoga amal kebaikan yang telah beliau lakukan diterima oleh Allah SWT. Semoga Rais Tuharea mendapatkan tempat yang mulia di sisi-Nya.

(agengrdyndr)

HITUNG MUNDUR PEMILU 2024