Jayapura, Malanesianews,- Jumat (23/6) kemarin, adalah hari ke sembilan orang tua mahasiswa penerima beasiswa Otonomi Khusus (Otsus) bermalam di pelataran gedung Kantor Gubernur Papua.
Diketahui, para orang tua mulai berada di Kantor Gubernur sejak Kamis (15/6) menunggu kejelasan anggaran beasiswa yang sudah menunggak sejak Januari tahun 2023 lalu.
“Mau hujan atau pun panas, kami tetap menginap di Kantor Gubernur sampai anak-anak kami telfon bahwa uang sudah masuk ke rekening mereka. Kalau sudah ada kabar itu, kami tinggalkan ini (kantor gubernur-red),” kata John Rabe, Ketua Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua.
Para orang tua akan tetap berada di depan Kantor Gubernur agar pemerintah bisa melihat persoalan ini. Sebab, ini adalah persoalan serius bagi mereka.
“Orang tua meninggalkan semua aktivitas pekerjaan karena prsoalan serius, entah mau hujan atau pun panas tak jadi masalah dan kami akan tetap berada di Kantor Gubernur. Biar ikut merasakan bagaimana anak kami yang kesusahan di luar sana akibat beasiswa yang tak kunjung dicairkan,” ungkap John.
John meminta agar pemerintah tidak boleh diam karena itu masalah. Pemerintah harus lebih intens berkomunikasi dengan orang tua mahasiswa.
“Sampai saat ini, kami menunggu realisasi dari apa yang sudah dikeluarkan pemerintah. Dan yang paling penting adalah proses verifikasi dan validasi data yang harus dikerjakan oleh yang punya basis data yaitu BPSDM Papua,” tegasnya.
John juga meminta pemerintah untuk segera lakukan verifikasi dan validasi data yang dianggap belum valid.
“Soal data mahasiswa penerima beasiswa, sudah kami tekankan juga saat bertemu dengan DPRP. Sehingga DPR juga ikut mengawal atau menggunakan hak mereka melakukan kontrol untuk memanggil pihak eksekutif yang mengelola data guna mempertanggung jawabkannya,” pungkasnya.
(AIS)