Beranda Papua Terkini Diduga Bunuh Diri, Polisi Dalami Kematian Tak Wajar Warga Waena Kota Jayapura

Diduga Bunuh Diri, Polisi Dalami Kematian Tak Wajar Warga Waena Kota Jayapura

0
Diduga Bunuh Diri, Polisi Dalami Kematian Tak Wajar Warga Waena Kota Jayapura

Jayapura, Malanesianews,- Kepolisian Sektor (Polsek) Heram yang dibackup Satuan Reserse Kriminal Polresta Kota Jayapura masih terus melakukan penyelidikan dugaan bunuh diri, Daud Rante (56) Warga Kelurahan Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Minggu (25/6/2023).

Kapolsek Heram, AKP Frangky Rumbiak mengatakan, dugaan sementara penyebab kematian tak wajar adalah karena bunuh diri.

“Jadi korban pertama kali ditemukan istrinya di dalam kamarnya. Korban meninggal akibat luka tusukan senjata tajam di perut,” kat Frangky.

Frangky menjelaskan, bahwa pihaknya kini telah mengambil keterangan dari beberpa saksi, salah satunya adalah istri korban bernama Seni Tiku Datu (43).

Dari keterangan istri korban, sekitar pukul 06.00 WIT dirinya sedang memasak di dapur dan melihat perilaku aneh sang suami.

Dirinya sempat melihat korban yang mengenakan sarung menuju kamar sambil menggenggam pisau dapur.

Sekitar pukul 06.15 WIT, istri korban kemudian mengecek ke dalam kamar dan melihat suaminya tergeletak di atas kasur berlumuran darah dengan posisi pisau di bagian perut.

Adapun keterangan saksi lainnya bernama Yulpriati (37) yang juga melihat situasi tersebut dan langsung melaporkan ke Polsek Heram.

“Setelah menerima laporan, anggota mendatangi TKP. Sampai di lokasi korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Dian Harapan untuk mendapatkan perawatan medis,” terang Kapolsek.

Pemeriksaan menunjukkan, terdapat 6 luka tusuk pada bagian perut korban yang menyebabkan pendarahan hebat hingga tak sadarkan diri lalu meninggal dunia.

Saat ini kasus tersebut dalam penanganan serius oleh pihak Polsek Heram yang dibantu Satuan Reskrim Polretas Jayapura untuk mendalami penyebab pastinya.

“Kami masih mengumpulkan keterangan para saksi di lokasi kejadian maupun dari pihak medis yang menangani korban untuk menemukan titik terang peristiwa tersebut,” pungkasnya.

(AIS)

Artikulli paraprak Peduli Warga Sekitar, Rumah Suara Torang Berikan Bantuan ke RT
Artikulli tjetër Festival Port Numbay Dapat Meningkatkan Ekonomi Warga Lokal
Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat menandai bahwa kehidupan sosial sejatinya dinamis. Kita sebagai individu senantiasa mengalami perubahan baik secara fisik maupun intelektualitas. Begitu pula dengan kumpulan individu beserta pola interaksinya yang disebut dengan masyarakat. Masyarakat selalu menginginkan perkembangan kehidupan ke arah yang lebih baik, seperti halnya Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku yang hidup dalam satu Ikatan Hukum Adat yaitu Hukum Larvul Ngabal. Namun demikian Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku masih di hadapkan dengan masalah-masalah mendasar seperti Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi ,Sosial Budaya dan kesejahteraan umum lainnya Untuk mengangkat dan memperjuangkan hak-hak dasar di atas maka Saudara Baharudin Farawowan memprakarsai pembentukan Lembaga Sosial Kemasyrakatan , Wadah yang di beri nama YAYASAN LENTERA EVAV atau yang di singkat YANTE. Yayasan Lentera Evav (YANTE) kemudian di daftarkan pada Notaris dan PPAT Hengki Tengko,SH tanggal 4 Desember 2009 di Langgur Kabupaten Maluku Tenggara dengan Pendiri Herlinda dan Baharudin Farawowan di percayakan menjadi Ketua YANTE.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini