Beranda Pendidikan Bunda PAUD Kota Jayapura Dorong Program Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan

Bunda PAUD Kota Jayapura Dorong Program Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan

0
Bunda PAUD Kota Jayapura Dorong Program Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan

Jayapura, Malanesianews, – Menjelang tahun ajaran baru, sekolah-sekolah di Kota Jayapura mulai sibuk dengan penerimaan peserta didik baru termasuk untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).

Terkait hal tersebut, Kemendikbudristek telah meluncurkan program Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan.

Program ini mendapat perhatian serius dari Bunda PAUD Kota Jayapura, Maria Yuvita Gobay.

Untuk menyukseskan program itu, Maria Yuvita Gobay didampingi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, turun langsung melakukan monitoring implementasi transisi PAUD ke SD yang Menyanangkan di beberapa lembaga pendidikan PAUD dan SD di Kota Jayapura.

Hal tersebut dilakukan Maria Gobay untuk memastikan setiap sekolah mengimplementasikan program transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.

“Kegiatan ini sangat penting sekali, karena kami turun langsung ke PAUD dan satuan SD untuk melihat cara sekolah satuan PAUD dan SD bagaimana sekolah mengimplementasikan transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan,” kata Maria Gobay.

Tentu implementasi yang dimaksudkan adalah bagaimana model muatannya, apa saja persyaratannya yang diberlakukan oleh pihak sekolah, baik dari satuan PAUD dan satuan SD.

Point terpenting dari transisi PAUD ke SD yang menyenangkan yaitu, satuan pendidikan perlu menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru pada pendidikan dasar (SD/MI).

Kemudian menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama.

Menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak yang dibangun secara kontinyu dari PAUD hingga kelas dua pada pendidikan dasar.

“Kami tekankan adalah perlu diperhatikan penguatan pondasi anak ada enam, kemudian perlu memberlakukan manusia orientasi selama dua minggu, baik di satuan PAUD maupun di satuan SD. Lalu tidak lagi memberikan persyaratan bahwa calistung menjadi indikator anak-anak bahwa siap untuk sekolah, kita harus menghargai prosesnya,” terang Bunda PAUD, Maria Gobay.

(AIS)

Artikulli paraprak Yayasan Berkat Lestari dan Kemendikbud Ristek Gelar Pertemuan Diseminasi POP di Kota Jayapura
Artikulli tjetër Anggota MRP Baru Rencana Akan Dilantik Pada Bulan Juli
Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat menandai bahwa kehidupan sosial sejatinya dinamis. Kita sebagai individu senantiasa mengalami perubahan baik secara fisik maupun intelektualitas. Begitu pula dengan kumpulan individu beserta pola interaksinya yang disebut dengan masyarakat. Masyarakat selalu menginginkan perkembangan kehidupan ke arah yang lebih baik, seperti halnya Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku yang hidup dalam satu Ikatan Hukum Adat yaitu Hukum Larvul Ngabal. Namun demikian Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku masih di hadapkan dengan masalah-masalah mendasar seperti Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi ,Sosial Budaya dan kesejahteraan umum lainnya Untuk mengangkat dan memperjuangkan hak-hak dasar di atas maka Saudara Baharudin Farawowan memprakarsai pembentukan Lembaga Sosial Kemasyrakatan , Wadah yang di beri nama YAYASAN LENTERA EVAV atau yang di singkat YANTE. Yayasan Lentera Evav (YANTE) kemudian di daftarkan pada Notaris dan PPAT Hengki Tengko,SH tanggal 4 Desember 2009 di Langgur Kabupaten Maluku Tenggara dengan Pendiri Herlinda dan Baharudin Farawowan di percayakan menjadi Ketua YANTE.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini