BMKG: Indonesia Alami Kemarau Basah, Waspada Banjir dan Longsor

0
53

Jakarta, Malanesianews, – Fenomena cuaca tidak biasa melanda berbagai wilayah di Indonesia. Meskipun secara kalender musim saat ini adalah kemarau, hujan deras justru mengguyur banyak daerah. Fenomena ini dikenal sebagai kemarau basah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa kemarau basah adalah kondisi di mana musim kemarau tetap disertai curah hujan yang cukup tinggi. Hal ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk pengaruh anomali suhu muka laut di wilayah Indonesia, serta gangguan atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) yang masih aktif.

“Kami mencatat bahwa curah hujan masih tinggi di beberapa wilayah, terutama di bagian barat dan tengah Indonesia. Ini adalah dampak dari pola angin dan tekanan udara yang tidak sepenuhnya mendukung musim kemarau yang kering seperti biasanya,” ujar Deputi Klimatologi BMKG, Herizal.

Sejumlah wilayah seperti Sumatra Barat, Jawa Barat, dan Kalimantan Tengah bahkan mengalami banjir lokal akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir. Petani pun dibuat bingung, karena pola tanam yang biasanya menyesuaikan musim kemarau menjadi tidak sesuai.

Di sektor pertanian, kondisi ini menimbulkan dilema. Tanaman yang membutuhkan sinar matahari lebih banyak seperti padi dan jagung bisa terganggu. Sementara itu, para petani garam juga mengalami kerugian karena proses penguapan terhambat oleh tingginya curah hujan.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Pemerintah daerah juga diingatkan untuk mempersiapkan infrastruktur drainase dan sistem peringatan dini.

“Meski kita memasuki musim kemarau, bukan berarti hujan berhenti total. Inilah pentingnya memahami bahwa cuaca semakin dinamis akibat perubahan iklim,” tambah Herizal.

BMKG memprediksi bahwa kondisi ini akan terus berlangsung setidaknya hingga pertengahan Juli, sebelum kemarau benar-benar menjadi lebih kering.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini