Jakarta,Malanesianews,- Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra mengirim surat–berkop Sekretariat Kabinet– kepada camat di seluruh wilayah Indonesia agar mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menanggulangi Covid-19.
Dalam salinan suratnya yang  bertajuk Kerja Sama Sebagai Relawan Desa Lawan Covid-19 itu akan dijalankan untuk area Jawa, Sulawesi dan Sumatra.Taufan sendiri merupakan CEO PT Amartha.
Akibat menuai kritik ia kemudian menyampaikan keterangan tertulis yang beredar luas di Media sosial, Taufan menyatakan bahwa surat tersebut merupakan pemberitahuan dukungan kepada program Desa Lawan Covid-19 yang diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
“Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut,” ujar Taufan, Selasa (14/4).
Menaggapi hal itu Baharudin Farawowan yang juga adalah Ketua Umum Koordinator Nasional Relawan Gemar Jokowi-KMA pada pilpres 2019 yang lalu mengatakan sangat menyayangkan sikap Staf khusus presiden Andi Taufan Garuda Putra,dia perlu banyak belajar bahwa Istana Presiden itu adalah lembaga tinggi negara yang mutlak diisi oleh orang-orang yan berjiwa negarawan.
” Saudara Andi harus belajar dulu di luar Istana bagaimana bertata negara yang baik dan benar sebelum masuk Istana,cara-cara seperti itu mencederai semangat Presiden yang tak kenal lelah siang dan malam tiada henti mengurusi Indonesia bebas dari Covid-19 ” Ujar Pria yang pada Pilpres 2014 lalu menjadi Sekretaris Tim Kampanye Jokowi-JK Provinsi Papua ini.
Farawowanpun menambahkan menjadi staf khusus Presiden bukan saja membantu tugas-tugas presiden namun juga menjaga nama baik presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Ia pun menyarankan kepada staf khsus Presiden yang Milenial supaya lebih hati-hati dalam penyelenggaraan tugas-tugasnya agar tidak selalu menimbulkan polemik, saat ini publik masih bertanya-tanya apa kinerja yang mereka persembahkan buat bangsa dan negara.
