Jayapura, Malanesianews, – Kualitas udara di sejumlah wilayah Indonesia Timur saat ini berada dalam kategori baik hingga sedang, berdasarkan data pemantauan terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kota seperti Samarinda, Kalimantan Timur, mencatat tingkat PM2.5 sebesar 11,9 mikrogram per meter kubik, yang termasuk dalam klasifikasi “Baik”, menunjukkan udara bersih dan aman untuk aktivitas masyarakat.
Meskipun belum tersedia data real-time untuk wilayah Papua, estimasi BMKG menunjukkan bahwa kualitas udara di daerah tersebut juga tergolong baik hingga sedang, karena minimnya aktivitas industri, rendahnya lalu lintas kendaraan, serta bantuan angin laut dalam menjaga sirkulasi udara tetap bersih.
Meski begitu, memasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dapat menjadi faktor utama yang memperburuk kualitas udara secara mendadak. Oleh karena itu, masyarakat dan pemerintah daerah diminta meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap aktivitas pembakaran terbuka, terutama di wilayah rawan karhutla seperti Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.
Sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah dan Sulawesi saat ini menunjukkan indeks kualitas udara (PM2.5) antara 5 hingga 40 mikrogram per meter kubik, yang masih tergolong aman dalam kategori “Baik” hingga “Sedang”.
Masyarakat diimbau untuk:
-
Memantau kualitas udara secara berkala melalui aplikasi resmi seperti ISPUnet, IQAir, atau BMKG;
-
Menghindari aktivitas pembakaran lahan atau sampah terbuka;
-
Menggunakan masker pelindung jika terjadi kabut asap;
-
Melapor jika menemukan indikasi kebakaran atau titik api.
Fasilitas kesehatan juga diharapkan bersiap menghadapi potensi peningkatan kasus gangguan pernapasan apabila kualitas udara tiba-tiba memburuk.