MenPAN mengajak Gubernur Se – Indonesia untuk membahas Masa Depan Honorer

0
434
KemenPAN – PB (Source : DN

Jakarta, Malanesia News, – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas bersama para gubernur yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) membahas jalan tengah untuk penyelesaian masalah tenaga non-ASN atau honorer.

Menteri PAN-RB Anas mengatakan Presideon Joko Widodo telah memberi arahan penyelesaian Masalah tenaga Non – ASN (Honorer) harus menempuh solusi jalan tengah yang baik.

“Presiden Jokowi sudah memerintahkan, kita sedang cari solusi jalan tengah. Presiden punya perhatian terhadap penataan tenaga non-ASN. Kita sedang rumuskan agar ada opsi jalan tengah, di mana pelayanan publik tetap berjalan optimal, tidak terlalu menambah beban anggaran, dan sebisa mungkin tidak ada pemberhentian, karena teman-teman non-ASN ini berjasa,” kata Menteri PANRB Anas

Dalam Kegiatan Acara Rapat Kerja Nasional di Balikpapan tersebut, Menteri PAN-RB Anas menjelaskan bahwa sudah banyak Tenaga Honorer yang sangat berjasa serta memberikan kontribusi yang sesuai dengan perannya dalam melayani masyaraakt dan Administrasi Pemerintahan.

Atas dasar tersebutlah Menteri PAN-RB Anas menjelaskan Pemerintah sedang dalam mencari Solusi terbaik bagi Tenaga Honorer yang kini jumlahnya mencapai 2,3 juta sesuai data dasar di BKN.

Menteri PANRB Anas juga mengkaui bahwa Peran dari Tenaga Honorer sangat membantu dan beliau menyebutkan bahwa ada beberapa tugas yang tidak bisa dikerjakan oleh ASN tapi bisa dikerjakan oleh Non – ASN.

“Fakta di lapangan, peran tenaga non-ASN sangat membantu penyelenggaraan pelayanan publik. Kita tidak memungkiri itu,” Jelas Menteri PAN-RB Anas.

Kata Anas, Kementrian PAN-RB telah melakukan koordinasi dan berkonsultasi dengan DPR, DPD, Asosiasi Pemerinta Provinsi Seluruh Indonesia (APPSi), Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI, dan BKN terkait.

“Kami mendengar suara daerah sebagai salah satu pengguna terbanyak tenaga non-ASN,” unkapnya

Anas menjelaskan berdasarkan berbagai analisis, ada alternatif penataan tenaga non-ASN dengan beberapa skema yang kini terus dibahas bersama para pemangku kepentingan. Namun, tegas Anas, perlu diingat alternatif ini belum sepenuhnya final. Sebab, pihaknya masih akan mencari jalan tengah terbaik bagi tenaga non-ASN.

“Semua opsi tersebut sudah kami bedah analisisnya, mulai dari analisis strategis, keuangan, hingga operasional, dan akan kami laporkan kepada Bapak Presiden,” ujar Anas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini