Keterbatasan Dokter Spesialis Hambat Layanan Kesehatan di Timur Indonesia

0
16

Jakarta, Malanesianews, – Kondisi tenaga kesehatan di kawasan timur Indonesia masih menjadi perhatian utama pemerintah. Ketimpangan jumlah dan sebaran tenaga medis antara wilayah timur dan barat Indonesia kian terasa, terutama di provinsi seperti Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur yang masih kekurangan tenaga dokter, perawat, serta bidan. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan pusat kolaborasi pendidikan keperawatan dan kebidanan, guna memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di daerah tertinggal dan kepulauan.

Meskipun secara nasional jumlah tenaga kesehatan telah mencapai lebih dari dua juta orang, sebagian besar masih terkonsentrasi di wilayah Jawa–Bali. Daerah timur Indonesia menghadapi keterbatasan akses pendidikan dan fasilitas pelatihan medis yang memadai, sehingga sulit mencetak tenaga kesehatan lokal. Akibatnya, banyak puskesmas dan rumah sakit di kawasan timur yang beroperasi dengan tenaga terbatas, bahkan ada yang hanya memiliki satu dokter umum untuk melayani beberapa distrik atau pulau kecil.

Pemerintah kini berupaya mempercepat penempatan tenaga kesehatan ke daerah-daerah terpencil dengan memanfaatkan teknologi digital. Melalui sistem perizinan dan pendataan tenaga kesehatan secara daring, proses mutasi, distribusi, serta pengiriman tenaga medis ke wilayah timur diharapkan menjadi lebih cepat dan efisien. Langkah ini juga didukung dengan program insentif dan penugasan khusus bagi dokter serta tenaga medis muda agar bersedia bertugas di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Meski begitu, tantangan di lapangan masih besar. Jumlah dokter spesialis di kawasan timur masih sangat terbatas, sementara kebutuhan layanan kesehatan terus meningkat. Pemerintah didorong untuk memperluas beasiswa dan pelatihan berbasis daerah agar putra-putri lokal dapat menjadi tenaga medis profesional. Pemerataan sumber daya manusia kesehatan menjadi kunci utama agar masyarakat di wilayah timur Indonesia bisa menikmati layanan kesehatan yang adil, berkualitas, dan berkelanjutan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini