Jakarta,Malanesianews, – Indonesia mencatat tingkat pengangguran tertinggi di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2024, dengan angka mencapai 5,2 persen. Meskipun angka ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di level 5,3 persen, posisi Indonesia masih berada di atas negara-negara tetangga.
Sebagai perbandingan, Filipina mencatat pengangguran sebesar 5,1 persen, Brunei Darussalam 4,9 persen, Malaysia 3,5 persen, Vietnam 2,1 persen, dan Singapura 1,9 persen. Hal ini menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menciptakan lapangan kerja yang cukup bagi pertumbuhan angkatan kerja yang terus meningkat.
Selain itu, tingkat pengangguran pemuda di Indonesia juga cukup tinggi, mencapai sekitar 14 persen untuk kelompok usia 15–24 tahun. Kondisi ini menandakan adanya hambatan bagi generasi muda dalam memasuki dunia kerja, terutama akibat ketidaksesuaian keterampilan dengan kebutuhan pasar.
Pemerintah menargetkan tingkat pengangguran nasional turun ke kisaran 4,5 hingga 5 persen pada tahun 2025. Sejumlah strategi telah disiapkan, seperti penguatan pelatihan vokasi, pemberdayaan UMKM, dan peningkatan investasi di sektor padat karya.
Upaya menurunkan pengangguran ini memerlukan kolaborasi lintas sektor guna menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan berkelanjutan.