Siaga Pesisir dan Perbukitan: Curah Hujan Tinggi Ancam Gelombang dan Longsor di Jayapura

0
41

Jayapura, Malanesianews, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, kembali mengingatkan seluruh masyarakat di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi. Imbauan ini dikeluarkan menyusul curah hujan tinggi yang masih terus melanda sejak September 2025. Musim penghujan di daerah setempat, menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diperkirakan akan berlangsung hingga awal tahun 2026, membawa risiko serius berupa banjir, tanah longsor, hingga gelombang laut tinggi yang perlu diantisipasi secara maksimal oleh warga.

Sekretaris BPBD Kabupaten Jayapura, Lenny Pasulu, menegaskan bahwa peringatan dini dari BMKG telah diterima sejak September lalu. Dampak dari cuaca ekstrem tersebut masih terasa signifikan hingga memasuki awal November ini. “Kami tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, maupun gelombang laut tinggi,” kata Pasulu di Sentani. Selain di Papua, fenomena peningkatan intensitas hujan juga menjadi perhatian nasional. Data dari berbagai sumber menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di bagian tengah dan timur, mengalami pola cuaca yang tidak menentu, sering kali menyebabkan banjir bandang dadakan di daerah cekungan dan pesisir.

Untuk memitigasi dampak buruk, BPBD menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Pasulu secara khusus meminta warga untuk tidak membuang sampah sembarangan dan segera membersihkan saluran air serta sungai dari tumpukan sampah atau sedimen. Tindakan ini krusial untuk mencegah terhambatnya aliran air yang menjadi penyebab utama banjir di dataran rendah. Selain itu, BPBD juga meminta warga yang bermukim di daerah rawan bencana, seperti lereng gunung, bantaran sungai, dan pesisir pantai, untuk rajin memantau kondisi sekitar.

Pihak BPBD Jayapura menyatakan kesiapan untuk selalu memantau perkembangan situasi dan memastikan langkah-langkah tanggap darurat dapat berjalan cepat ketika musibah terjadi. Warga diimbau, “Apabila situasi dinilai berbahaya, masyarakat diminta segera mengungsi ke tempat yang lebih aman dan melapor kepada aparat desa atau tim BPBD terdekat,” jelas Pasulu. Pemerintah daerah menyadari bahwa upaya pencegahan dan penanganan bencana tidak dapat berjalan efektif tanpa dukungan penuh dari warga. Partisipasi aktif masyarakat adalah kunci utama untuk meminimalkan jatuhnya korban dan kerugian materi akibat potensi cuaca ekstrem ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini