Pilkada 2024 DKI Jakarta dan Papua, Fenomena Tumbangnya Koalisi Gemuk.Ingat PSU (Pilih Satu Ulang)

0
300

Jayapura, Malanesianews, – Secara mengejutkan, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono atau RIDO kalah dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024. Meski dapat dukungan penuh dari Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) Presiden Prabowo Subianto hingga koalisi parpol KIM Plus, pasangan ini gagal meraih suara terbanyak.

Hal yang sama juga terjadi di Pilgub Provinsi Papua Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua nomor urut 1, Benhur Tommy Mano dan Yeremias Bisai (BTM-YB), unggul di Pilkada Papua mengalahkan pasangan nomor urut 2, Mathius Derek Fakiri dan Ariyoko Rumaropen (MDF-AR). Berdasarkan hasil rekapitulasi suara di 9 kabupaten/kota, BTM-YB meraih 269.970 suara atau 51 persen, sementara MDF-AR memperoleh 262.777 suara atau 49 persen.

Dukungan Jokowi dan Prabowo di Jakarta dalam pilkada 2024 yang lalu tidak cukup untuk mengatasi tantangan politik yang lebih kompleks di Jakarta. Pasalnya, Pilkada Jakarta sangat dinamis, dengan isu-isu lokal yang sangat khas, seperti kemacetan, perumahan, dan ketidaksetaraan sosial sama persis dengan Provinsi Papua yang memiliki ciri khusus dalam dinamika Politik.

Paslon Ridwan Kamil-Suswono justru keok dari PDI Perjuangan. Jakarta menjadi satu-satunya provinsi di mana calon gubernur dan wakil gubernur yang di dukung langsung dua Presiden yaitu Prabowo Subianto dan Joko Widodo tidak berhasil menang.Koalisi Gemuk tidak menjamin kemenangan,kader Partai koalisi Gemuk justru memiliki cara sendiri menentukan Pilihannya.Mesin Partai di matikan kadernya sendri di buat tak berdaya. Sementara itu Partai pengusung Pram-Rano hanya 1 partai PDI Perjuangan, sama halnya dengan BTM-YB di Provinsi Papua saat itu namun mesin politiknya bekerja sangat masif dan terukur yang di dukung oleh relawan serta kekuatan sipil lainnya Tabi-Saireri,Masyarakat Pegunungan dan Masyarakat Nusantara di Provinsi Papua.

Kekuatan rakyat dalam kemenangan Pilkada terletak pada hak mereka untuk memilih, partisipasi aktif, dan pengawasan terhadap proses demokrasi. Rakyat memiliki kekuatan dan cara sendiri untuk menentukan pemimpin mereka bukan melalui Jumlah Koalisi Partai,jumlah masuk rumah Ibadah, jumlah hewan qurban ataupun jumlah memobilisasi masa bayaran untuk menghadiri kampanye.

Rakyat tidak membutuhkan nama besar atau uang besar tapi figur ideal sarat pengalaman pemerintahan pasangan Gubernur dan wakil Gubernur yang tumbuh dari rakayat,oleh rakyat dan untuk Rakyat, hidup berdampingan masa lalu,kini akan datang dan selama-lamanya.Mari siapkan diri ,ajak sanak saudara di mana saja berada ,Ingat tanggal 6 Agustus 2025 Pilih Satu Ulang (PSU) BTM-CK, Milik Tabi-Saireri, Milik Masyarakat Pegunungan dan Milik Masyarakat Nusantara… Ber-Satu Untuk Papua dan Papua Untuk Ber-Satu…!

”Satyam Eva Jayate”
Kebenaran Pasti Menang

Jayapura, 27 Juni 2025
Penulis
Baharudin Farawowan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini