Peringatan Hari Pahlawan 2025: Memahami Makna Pengorbanan 10 November

0
30

Jakarta, Malanesianews, – Peringatan Hari Pahlawan Nasional akan kembali dilaksanakan pada hari Senin, 10 November 2025. Momen ini menjadi penanda penting bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghormati jasa para pejuang yang telah gugur mempertahankan kemerdekaan. Kementerian Sosial (Kemensos) RI telah mengusung tema “Pahlawanku Teladanku: Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan” untuk tahun ini. Tema tersebut merupakan ajakan tegas bagi generasi penerus untuk tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga menyalakan kembali semangat nasionalisme dan bergerak maju, menjadikan keteladanan pahlawan sebagai inspirasi utama dalam mewujudkan cita-cita bangsa menuju Indonesia Emas.

Tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959. Penetapan ini didasari oleh peristiwa heroik Pertempuran Surabaya tahun 1945, yang merupakan salah satu pertempuran terbesar dan paling menentukan dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia. Pasca-Proklamasi Kemerdekaan, Surabaya menjadi saksi bentrokan sengit antara pejuang dan rakyat Indonesia melawan pasukan Sekutu (Inggris) yang datang dengan diboncengi NICA (Belanda).

Peristiwa tersebut memuncak setelah kematian komandan pasukan Sekutu, Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby, pada 30 Oktober 1945. Kematian Mallaby membuat pihak Sekutu marah besar dan mengeluarkan ultimatum keras kepada rakyat Surabaya. Ultimatum tersebut menuntut semua pemimpin Indonesia menyerahkan senjata dan menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat pada tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 pagi. Namun, didorong oleh semangat juang yang digelorakan oleh tokoh seperti Bung Tomo, rakyat Surabaya dengan gagah berani menolak mentah-mentah tuntutan tersebut dan memilih untuk bertempur.

Penolakan tersebut memicu pertempuran sengit yang berlangsung selama kurang lebih tiga minggu, di mana puluhan ribu rakyat dan pejuang gugur sebagai martir. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menjadi simbol nyata dari tekad, keberanian, dan pengorbanan rakyat Indonesia yang pantang menyerah dalam mempertahankan kedaulatan. Oleh karena itu, Hari Pahlawan bukan sekadar upacara, melainkan refleksi kolektif untuk memastikan bahwa semangat perjuangan, persatuan, dan pantang menyerah para pahlawan akan terus hidup dan diimplementasikan oleh setiap warga negara dalam upaya membangun bangsa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini