Pemerintah Tulis Ulang Sejarah Indonesia, Diluncurkan 17 Agustus 2025

0
52

Jakarta, Malanesianews, – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kebudayaan, tengah menyusun ulang sejarah Republik Indonesia yang akan diperkenalkan kepada publik bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus 2025. Proyek besar ini melibatkan ratusan akademisi dari berbagai penjuru Nusantara dengan tujuan menghadirkan narasi sejarah yang lebih menyeluruh dan terkini.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan bahwa revisi ini akan mencakup periode-periode pemerintahan yang sebelumnya belum banyak dibahas secara mendalam, termasuk era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi). “Apa yang perlu diperbarui, akan kita perbarui. Periode terakhir yang tercatat sebelumnya adalah sebelum masa SBY. Nantinya, periode berikutnya tentu akan ditambahkan,” ungkap Fadli di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Seruan untuk Transparansi dan Objektivitas

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menekankan pentingnya proses penyusunan sejarah dilakukan secara terbuka dan ilmiah. Ia mengingatkan agar sejarah ditulis berdasarkan fakta, dengan melibatkan pakar-pakar yang kredibel serta mempertimbangkan berbagai sudut pandang. “Penulisan sejarah seharusnya transparan, melibatkan ahli yang kompeten, dan tidak berpihak. Tujuannya agar hasilnya mencerminkan kenyataan sejarah secara utuh,” ujarnya, Jumat (9/5/2025).

Fokus pada Kejujuran Sejarah

Ketua Tim Penulisan Sejarah RI, Susanto Zuhdi, menegaskan bahwa proyek ini akan memuat seluruh perjalanan bangsa, termasuk masa-masa sulit dan pelanggaran HAM. Ia menekankan pentingnya kejujuran dalam menuliskan sejarah sebagai cermin bangsa. “Sejarah adalah refleksi perjalanan kita. Tidak semuanya indah, dan itu harus diakui. Kita harus jujur kalau ingin maju,” tutur Guru Besar Universitas Indonesia tersebut, Rabu (14/5/2025).

Menurutnya, publik diharapkan bersabar menunggu hasil akhir karena proses masih berlangsung. Ia memastikan bahwa tidak ada bagian penting yang akan dihilangkan. “Tunggu saja. Semua yang relevan pasti akan dimasukkan,” tambahnya.

Menyeluruh dari Prasejarah hingga Masa Kini

Proyek penulisan ulang ini tidak hanya mencakup masa kemerdekaan, namun juga sejarah prasejarah, era kerajaan, masa penjajahan, hingga zaman modern. Dari fosil manusia purba hingga peristiwa-peristiwa penting nasional, semuanya akan disajikan dalam rangka menggambarkan identitas bangsa secara menyeluruh.

“Ini mencakup asal-usul kita sebagai bangsa, dari migrasi awal hingga interaksi budaya yang membentuk masyarakat Indonesia hari ini,” jelas Susanto.

Libatkan Ratusan Akademisi

Sebanyak hampir 120 sejarawan dan arkeolog terlibat dalam proyek yang telah berjalan sejak Januari 2025 ini. Tim utama penyusun terdiri dari tiga editor umum yakni Prof. Susanto Zuhdi (UI), Prof. Singgih Tri Sulistiyono (Undip), dan Prof. Jajat Burhanuddin (UIN Jakarta).

Mereka telah menyusun kerangka besar penulisan sejarah yang nantinya akan dibagi ke dalam 10 jilid buku. Progres penyusunan kini telah mencapai sekitar 70 persen. “Dari 20 editor jilid yang kami tunjuk, mereka sedang menyelesaikan bagian masing-masing. Ini merupakan kerja kolektif lintas disiplin,” pungkas Susanto.

Selain sejarawan, peran arkeolog juga sangat penting dalam proyek ini mengingat sejarah Indonesia yang panjang hingga ke era manusia purba. Penelusuran asal-usul nenek moyang dan jejak budaya luar juga menjadi bagian integral dari narasi baru ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini