Pandangan Akademisi Muslim Papua terhadap Pasangan BTM-CK

0
16
Dr. Muhtar Syah, S.E, M.Pd.I Akademisi & Intelektual Muslim.

Jayapura, Malanesianews – Dalam suasana Hari Minggu yang damai, Podcast Rumah Suara Torang kembali hadir dengan episode bertema “BTM-CK di Mata Akademisi Muslim Papua”. Hadir sebagai narasumber utama, Dr. Muhtar Syah, S.E, M.Pd.I seorang Akademisi, Intelektual Muslim, sekaligus praktisi pendidikan yang telah lama berkiprah di Provinsi Papua.

Mengawali podcast, Dr. Muhtar mengungkapkan latar belakangnya sebagai seorang pendidik dan akademisi yang telah menyelesaikan pendidikan dari Jakarta dan kini aktif di berbagai perguruan tinggi di Papua, termasuk Universitas Muhammadiyah Papua. Ia juga pernah menjabat sebagai direktur STIKES dan turut serta dalam organisasi Muhammadiyah. Pengalamannya tak hanya terbatas pada dunia akademik, tetapi juga sempat terjun langsung ke politik sebagai calon legislatif di tahun 2024 lewat Partai Buruh.

Dalam dialog hangat bersama Host Rumah Suara Torang Dr. Baharudin Farawowan, S.H., M.H., CMLC – CEO sekaligus Founder Rumah Suara Torang, Dr. Muhtar mengulas secara mendalam dinamika Pilkada dan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Papua. Ia menegaskan pentingnya melihat proses demokrasi tidak hanya dari sisi hukum dan penyelenggara, tetapi juga dari kacamata akademisi dan masyarakat awam.

“Sebagai akademisi, kita melihat putusan hukum sebagai produk konstitusional yang harus dihormati. Tapi dari sisi masyarakat, tentu ada pro dan kontra, apalagi jika hasilnya dirasakan merugikan salah satu pihak,” ujarnya.

Menyoroti figur calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, BTM dan CK (BTM-CK), Dr. Muhtar memaparkan kriteria kepemimpinan ideal dari perspektif akademis, teori perilaku, hingga nilai-nilai kepemimpinan dalam Islam. Ia menyebut BTM sebagai sosok pemimpin yang memiliki kecerdasan, integritas, karisma, keberanian, dan konsistensi.

“BTM adalah pemimpin yang sudah teruji, memiliki sifat akademis, dan mampu membuktikan keberpihakan kepada rakyat. Ia bukan kutu loncat politik. Konsisten, karismatik, dan berani,” tegas Muhtar.

Sebagai bagian dari generasi akademik, Dr. Muhtar juga menyoroti peran generasi milenial dan Gen-Z dalam Pilkada, yang menurutnya masih memerlukan pendekatan sosialisasi yang menyentuh dunia mereka, terutama melalui media dan ruang digital kampus.

Menutup sesi, ia menyampaikan harapan besar terhadap kepemimpinan BTM-CK untuk periode 2025–2030. Fokus utamanya adalah kemajuan dunia pendidikan dan pemerataan pembangunan di seluruh Papua.

“Pendidikan adalah kunci pembangunan. Pemimpin harus turun langsung, tidak hanya mengandalkan laporan anak buah. Dan BTM sudah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang memperhatikan lingkungan, budaya, serta keadilan sosial,” tambahnya.

Podcast ditutup dengan ajakan kepada seluruh masyarakat Papua, khususnya warga Tabi-Sereri, untuk menggunakan hak pilih pada 6 Agustus 2025 dan mendukung pasangan nomor urut 1, BTM-CK.

Any reform must be education – segala bentuk perubahan dimulai dari pendidikan. Mari memilih pemimpin yang berilmu, amanah, dan bijaksana,” pungkas Baharudin diakhir Penutup Podcast.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini