Meneguhkan Nilai-Nilai Kemanusiaan Lewat Kurban di Idul Adha

0
35

Jakarta, Malanesianews, – Umat Islam di seluruh Indonesia memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah pada Jumat, 6 Juni 2025. Meski dalam suasana ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, semangat untuk berkurban tetap menyala di tengah masyarakat sebagai bentuk ibadah dan kepedulian sosial.

Idul Adha, yang dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban, bukan sekadar seremonial tahunan. Lebih dari itu, ibadah kurban menjadi simbol pengorbanan, keikhlasan, dan solidaritas. Mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya demi ketaatan kepada Allah SWT, umat Islam diajarkan untuk melepaskan ego dan kepentingan pribadi demi kebaikan bersama.

Tahun ini, meskipun jumlah hewan kurban mengalami penurunan—seperti tercatat di DKI Jakarta yang hanya mencapai sekitar 35 ribu ekor, turun lebih dari 50% dari tahun sebelumnya—makna spiritual kurban tetap terasa kuat. Banyak warga memilih berkurban melalui lembaga zakat, koperasi masjid, dan platform digital demi efisiensi dan pemerataan distribusi kepada yang membutuhkan.

Yang utama dalam perayaan ini bukan seberapa besar hewan yang dikurbankan, melainkan seberapa besar semangat berbagi yang tumbuh dalam masyarakat. Idul Adha menjadi sarana memperkuat ikatan sosial dan membantu mereka yang tengah berjuang secara ekonomi.

Distribusi daging kurban dilakukan dengan sistematis dan tertib, dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan. Selain kaum dhuafa, penerima manfaat juga mencakup masyarakat di wilayah terdampak bencana, pekerja informal, dan panti sosial.

Di berbagai daerah, perayaan Idul Adha dirayakan dengan tradisi lokal namun tetap menekankan nilai utama: semangat berbagi. Dari kenduri di Aceh hingga pembagian kolektif di pelosok Papua, kurban menjadi jembatan empati antarwarga, lintas suku dan ekonomi.

Di tengah tantangan zaman, Idul Adha 1446 H mengingatkan kembali bahwa kekuatan bangsa tidak hanya terletak pada ekonomi atau teknologi, tapi juga pada kepedulian dan solidaritas yang tumbuh dari hati umatnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini