Hotspot Naik Drastis! Warga Diminta Waspada Kebakaran Hutan di Wilayah Timur

0
13

Jakarta, Malanesianews, – Sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan, SiPongi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melaporkan adanya lonjakan jumlah titik panas (hotspot) yang terdeteksi di seluruh Indonesia. Dalam 24 jam terakhir, teridentifikasi sebanyak 156 titik panas, yang menunjukkan peningkatan signifikan 64 titik dibandingkan dengan periode pemantauan sebelumnya. Peningkatan ini menjadi perhatian serius, mengingat titik panas yang bergerombol di suatu wilayah sering kali mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Data 156 titik panas tersebut dihimpun berdasarkan citra satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Jumat (28/11/2025) pukul 11.12 WIB. Mayoritas dari titik panas ini, sebanyak 153 titik, berada dalam kategori tingkat kepercayaan sedang (rentang 30 – 79). Sementara itu, 2 titik terdeteksi memiliki tingkat kepercayaan tinggi (80 – 100), dan 1 titik sisanya masuk dalam skala rendah (0 – 29). Penting untuk diketahui bahwa semakin tinggi tingkat kepercayaan suatu hotspot, semakin besar kemungkinan wilayah tersebut memang sedang mengalami kebakaran hutan dan lahan.

Sebaran titik panas menunjukkan Maluku Utara menduduki peringkat pertama sebagai wilayah dengan deteksi hotspot terbanyak, yakni sejumlah 38 titik. Di posisi kedua, Sulawesi Selatan tercatat memiliki 15 titik panas, disusul oleh Sulawesi Tengah dengan 13 titik. Peningkatan titik panas juga terdeteksi di sejumlah provinsi lain, termasuk Kalimantan Barat (12 titik), Maluku (9 titik), serta Jawa Timur dan Kalimantan Timur yang masing-masing mencatat 8 titik panas.

Meskipun titik panas hanyalah titik koordinat yang menunjukkan suhu permukaan lebih tinggi dari sekitarnya—dan bukan merupakan jumlah pasti kejadian karhutla—data ini tetap menjadi alat yang paling efektif dalam pemantauan karhutla secara luas. Adanya konsentrasi hotspot yang tinggi dan bergerombol di area tertentu menjadi indikator kuat perlunya tindak lanjut cepat. Oleh karena itu, deteksi satelit melalui SiPongi ini berfungsi sebagai sistem peringatan dini yang vital untuk pencegahan dan penanggulangan karhutla.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini