Jakarta, Malanesianews, – Setiap tanggal 17 Juni, Indonesia memperingati Hari Dermaga Nasional, sebuah momen penting untuk mengenang peran strategis dermaga dalam sejarah pelayaran, perdagangan, dan pembangunan ekonomi negara kepulauan ini. Namun, tak banyak yang tahu bagaimana peringatan ini lahir dan apa makna di balik tanggal tersebut.
Dermaga merupakan fasilitas utama dalam sistem pelabuhan yang menghubungkan laut dan daratan. Dalam sejarahnya, dermaga telah menjadi saksi peradaban maritim Nusantara sejak masa kerajaan-kerajaan pesisir, seperti Sriwijaya, Majapahit, hingga masa kolonial Belanda.
Penetapan tanggal 17 Juni sebagai Hari Dermaga Nasional berkaitan erat dengan tonggak sejarah pembangunan pelabuhan modern di Indonesia, khususnya Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta. Pada pertengahan abad ke-19, tepatnya 17 Juni 1886, pelabuhan ini diresmikan sebagai pelabuhan utama pengganti Sunda Kelapa oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Tanjung Priok kemudian berkembang menjadi pusat ekspor-impor utama dan simbol modernisasi pelabuhan Indonesia.
Dermaga tidak hanya berfungsi sebagai tempat sandar kapal, tetapi juga menjadi simpul konektivitas antarwilayah, terutama di negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau seperti Indonesia. Melalui dermaga, distribusi logistik, mobilitas penduduk, hingga bantuan kemanusiaan dapat menjangkau wilayah terpencil.
Peringatan Hari Dermaga Indonesia juga menjadi refleksi atas pentingnya perawatan dan pembangunan dermaga di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), yang masih menghadapi tantangan infrastruktur. Pemerintah dan masyarakat diharapkan menjadikan momentum ini sebagai dorongan untuk membangun sistem transportasi laut yang lebih adil dan merata.
Berbagai kegiatan kerap digelar pada Hari Dermaga, mulai dari upacara, kampanye kebersihan pelabuhan, hingga edukasi keselamatan pelayaran. Di beberapa daerah, nelayan dan komunitas maritim menggelar doa bersama sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap laut.
Kini, lebih dari sekadar fasilitas pelabuhan, dermaga menjadi simbol ketahanan logistik, kemandirian ekonomi, dan identitas maritim bangsa. Hari Dermaga Indonesia hadir bukan hanya untuk memperingati sejarah, tetapi juga untuk membangun masa depan transportasi laut yang tangguh dan berkelanjutan.