Enam Butir MoU Indonesia-Rusia: Modernisasi Sektor Maritim Nasional, Kejar Target PDB 9,1% pada 2029

0
17

Jakarta,Malanesianews, – Indonesia dan Rusia menyepakati peningkatan signifikan dalam kerja sama bilateral, utamanya dalam penguatan pembangunan di bidang infrastruktur dan konektivitas kemaritiman di Indonesia. Kesepakatan ini dicapai dalam Konsultasi Bilateral Kerja Sama Infrastruktur dan Konektivitas Maritim antara Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan Penasihat Kepresidenan Rusia sekaligus Ketua Dewan Maritim Rusia, Nikolai Patrushev, di Jakarta. Menko AHY mengungkapkan bahwa setelah diskusi intensif selama lebih dari tiga jam, kedua pihak berhasil menyepakati Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup enam butir penting, menandai langkah strategis untuk memajukan sektor maritim Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Peningkatan kerja sama ini secara khusus diharapkan akan memberikan dorongan besar bagi percepatan pembangunan di wilayah timur Indonesia, yang sering menghadapi tantangan konektivitas dan disparitas infrastruktur. Dengan keunggulan teknologi dan inovasi maritim Rusia, termasuk industri perkapalan yang maju, kerja sama ini akan dimanfaatkan untuk mengembangkan pelabuhan berkelanjutan, meningkatkan kapasitas angkutan laut dengan alih teknologi, dan memperkuat industri galangan kapal di kawasan tersebut. Pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang dikelola secara berkelanjutan, salah satu butir kesepakatan, juga akan difokuskan untuk mengangkat potensi ekonomi di Maluku, Papua, dan wilayah Nusa Tenggara, yang kaya akan hasil laut.

Menko AHY menekankan bahwa kolaborasi strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi sektor maritim terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Pemerintah menargetkan kontribusi sektor maritim mencapai 9,1 persen pada tahun 2029. Lebih dari itu, kerja sama ini juga mencakup aspek riset, misi kemanusiaan, serta kepentingan militer dan sipil. Enam butir kesepakatan yang disetujui, di antaranya adalah transisi energi, kolaborasi ilmiah dan teknis di sektor maritim, serta program pendidikan dan pelatihan maritim terpadu, yang semuanya akan memperkuat ekosistem maritim nasional secara menyeluruh dan berdaya saing global.

Mewakili pihak Rusia, Ketua Dewan Maritim Nikolai Patrushev menyambut baik dan mengapresiasi tinggi kesepakatan yang telah dicapai dalam pertemuan tersebut. Ia berharap peningkatan kerja sama yang telah disepakati dapat dilaksanakan dengan baik dan memberikan manfaat yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Kesepakatan ini menegaskan komitmen kedua negara untuk menjalin kemitraan jangka panjang yang tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pada penguatan sumber daya manusia dan teknologi, khususnya untuk mendukung visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini