Bukan Hanya Mineral, Papua Pemilik Cadangan Gas Terbesar Kedua di Indonesia

0
11

Jakarta, Malanesianews, – Wilayah Pulau Papua, yang selama ini dikenal sebagai lumbung sumber daya mineral utama seperti tembaga dan emas, ternyata menyimpan potensi strategis lain yang sangat besar di sektor energi. Di kawasan ini, khususnya Papua Barat, potensi minyak dan gas bumi (migas) terbukti signifikan. Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengungkapkan bahwa kawasan Papua kini tercatat sebagai pemilik cadangan gas bumi terbesar kedua di Indonesia, membuktikan peran pentingnya dalam ketahanan energi nasional.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI pada Kamis (13/11/2025), Laode memaparkan bahwa total potensi gas bumi di Pulau Papua mencapai 10.258 miliar standar kaki kubik (BSCF). Angka ini setara dengan sekitar 18,4% dari total cadangan gas RI yang pada tahun 2025 tercatat sebesar 55.850 BSCF. Cadangan gas Papua ini berada tepat di bawah Pulau Kalimantan yang menduduki posisi puncak dengan 11.587 BSCF, mengukuhkan Papua sebagai salah satu pilar utama pemasok energi di Tanah Air.

Potensi besar ini didukung oleh sejumlah Wilayah Kerja (WK) eksploitasi hulu migas di Papua Barat yang secara konsisten berkontribusi pada pasokan energi. Beberapa WK penting yang disebutkan antara lain Berau, Muturi, Wiriagar, unitisasi Wakamuk, serta lapangan Sorong di bawah Pertamina EP. Selain itu, ada juga WK strategis lainnya seperti Kasuri, West Salawati, Salawati, dan Kepala Burung yang memastikan keberlanjutan kegiatan eksplorasi dan produksi di kawasan timur Indonesia ini.

Hingga 31 Oktober 2025, kegiatan produksi gas bumi di Papua Barat telah mencapai angka signifikan. Produksi gas harian, yang berasal dari WK Berau, Muturi, dan Wiriagar, mencapai rata-rata 1.986 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari), sementara Pertamina EP Lapangan Papua dan WK Berau menghasilkan rata-rata 470 MMSCFD. Selain gas, produksi minyak bumi dan kondensat juga tercatat dari beberapa WK, seperti unitisasi Wakamuk (31 bph), Lapangan Sorong (814 bph), dan WK Berau, Muturi, Wiriagar dengan rata-rata produksi **7.636 bph). Data ini menegaskan posisi Papua bukan hanya sebagai tambang emas, tetapi juga sebagai gudang energi strategis kedua terbesar di Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini