BTM-CK Semakin Kuat Jelang PSU Pilgub Papua, Dinilai Unggul di Segala Aspek

0
180

Jayapura, Malanesianews, – Menjelang Pemilihan Suara Ulang (PSU) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua untuk periode 2025–2030 yang dijadwalkan berlangsung Agustus mendatang, perhatian masyarakat mulai tertuju pada dua pasangan calon yang telah muncul: pasangan nomor urut 01, BTM-CK, dan pasangan nomor urut 02, MDF-AR.

Dalam proses penilaian publik terhadap kesiapan calon, sejumlah indikator penting menjadi bahan pertimbangan. Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Papua, Calvin Mansnembra, SE., MBA, menyatakan bahwa berdasarkan enam indikator utama, pasangan BTM-CK menunjukkan keunggulan yang signifikan.

Pertama, dari segi pengalaman birokrasi, baik BTM maupun CK merupakan figur yang telah malang melintang dalam pemerintahan daerah. Mereka dinilai memiliki kredibilitas dan kapasitas yang telah teruji, menjadikan mereka siap menakhodai Papua dalam lima tahun ke depan.

Kedua, dari aspek kepribadian, keduanya dikenal sebagai sosok santun dan spiritual. Kedekatan mereka dengan masyarakat serta reputasi baik yang mereka bangun selama bertahun-tahun menjadi bukti integritas moral mereka.

Ketiga, latar belakang kultural pasangan ini turut memperkuat legitimasi mereka. BTM berasal dari wilayah adat Tabi, sedangkan CK dari Saireri—dua kawasan budaya yang penting di Provinsi Papua. Kombinasi ini mencerminkan representasi keanekaragaman identitas Papua.

Keempat, pasangan ini mendapat dukungan luas, tidak hanya dari masyarakat adat atau Orang Asli Papua (OAP), tetapi juga dari warga non-OAP yang menghargai rekam jejak serta pendekatan inklusif mereka dalam membangun hubungan lintas komunitas.

Kelima, keberadaan istri yang aktif mendampingi mereka di lapangan memperkuat komitmen mereka terhadap pelayanan publik. Para istri bukan hanya pendukung di belakang layar, tetapi mitra nyata dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan.

Dan keenam, Calvin menyoroti hubungan personal antara BTM dan CK yang telah terjalin lama. Ia menilai kekompakan keduanya bukan sebatas kebutuhan politik, tetapi lahir dari sejarah kebersamaan dan kesamaan visi membangun Papua.

“Jika kita bicara soal kelayakan dan harapan masa depan Papua, BTM-CK bukan hanya mampu secara teknis, tetapi juga layak secara moral dan sosial,” ujar Calvin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini