Ekonomi Digital Melesat di Tanah Papua: QRIS dan BI-FAST Catat Lonjakan Transaksi Signifikan

0
15

Jayapura, Malanesianews, – Bank Indonesia (BI) mencatat tren adopsi sistem pembayaran digital yang sangat impresif di wilayah timur Indonesia. Di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mengalami pertumbuhan yang signifikan, yaitu sebesar 7,44% (year-on-year/yoy). Hingga periode Oktober 2025, BI Kantor Perwakilan Papua Barat mencatat total pengguna QRIS di kedua provinsi tersebut mencapai 114.184 orang. Kepala Kantor Perwakilan BI Papua Barat, Setian, pada Rabu (3/12/2025), menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didukung oleh ekosistem yang solid, dengan total sekitar 58 ribu merchant yang tersebar di masing-masing provinsi.

Lonjakan drastis terlihat pada nilai dan volume transaksi. Di Papua Barat, transaksi QRIS melonjak hingga Rp1,42 triliun atau tumbuh 377% (yoy), dengan volume mencapai 13,20 juta transaksi (meningkat 649% yoy). Kondisi serupa terjadi di Papua Barat Daya, yang mencatatkan nilai transaksi Rp1,99 triliun (tumbuh 324% yoy) dengan volume 18,33 juta transaksi (naik 493% yoy). Peningkatan masif ini membuktikan bahwa QRIS telah menjadi pilihan utama masyarakat dan berhasil memperkuat budaya transaksi digital di kedua wilayah tersebut.

Sementara itu, adopsi QRIS juga menunjukkan kemajuan pesat di Provinsi Papua yang merupakan wilayah otonomi induk. Hingga Maret 2025, BI Provinsi Papua mencatat jumlah merchant yang telah mengimplementasikan QRIS mencapai 230.446 dengan total pengguna sebanyak 214.663. Volume transaksi QRIS di wilayah Papua sendiri telah menembus angka 10,2 juta transaksi, dengan Jayapura, Merauke, dan Mimika menjadi kontributor utama. Meskipun demikian, penggunaan QRIS di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) masih menghadapi tantangan jaringan telekomunikasi yang belum optimal.

Di samping QRIS, sistem pembayaran BI-FAST di Papua Barat dan Papua Barat Daya juga menunjukkan kinerja yang positif. Nominal transaksi keluar tercatat sebesar Rp21,66 triliun (tumbuh 9,57% yoy) dan transaksi masuk mencapai Rp20,11 triliun (tumbuh 12,24% yoy). Pertumbuhan pembayaran digital yang didorong oleh program-program edukasi seperti QRIS SIJO dan Qasuari Merah ini menunjukkan kolaborasi yang erat antara Bank Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai akselerasi ekonomi digital di seluruh Tanah Papua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini