Maluku Diguncang Rentetan Gempa Kuat: Tiga Guncangan di Atas M 6,0 Terjadi dalam Beberapa Pekan!

0
50

Ambon, Malanesianews, – Provinsi Maluku kembali menjadi sorotan akibat serangkaian aktivitas gempa bumi signifikan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir di bulan Oktober 2025. Wilayah Maluku Barat Daya dan Maluku Tenggara menjadi area yang paling sering diguncang, di mana Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat beberapa kejadian gempa dengan magnitudo yang cukup kuat. Kejadian penting meliputi gempa bermagnitudo M 6,1 yang mengguncang Maluku Barat Daya pada awal bulan, diikuti oleh guncangan kuat lainnya berkekuatan M 6,1 di Maluku Tenggara pada tanggal 23 Oktober. Puncaknya, gempa magnitudo M 6,4 dilaporkan mengguncang Laut Banda menjelang akhir bulan.

Meskipun berkekuatan besar, BMKG memastikan bahwa sebagian besar gempa tersebut tidak berpotensi tsunami karena pusatnya yang berada di kedalaman yang cukup dalam, seperti gempa M 6,4 di Laut Banda yang berkedalaman 185 km. Namun, guncangan dari gempa-gempa ini tetap dirasakan nyata oleh masyarakat di beberapa wilayah, termasuk Tiakur, Kaimana, Sorong, hingga Saumlaki, dengan intensitas guncangan yang bervariasi antara II hingga III pada skala Modified Mercalli Intensity (MMI). Getaran ini cukup untuk membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah, mengingatkan mereka akan tingginya risiko seismik di wilayah kepulauan Maluku.

Hingga saat ini, laporan cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku menunjukkan bahwa dampak kerusakan yang ditimbulkan dari rentetan gempa pekan terakhir ini cenderung minimal, terutama untuk gempa-gempa yang berkedalaman dalam. Namun demikian, kewaspadaan tetap ditingkatkan mengingat wilayah ini merupakan zona pertemuan lempeng yang sangat aktif. Gempa-gempa minor juga terus terjadi sebagai gempa susulan (aftershock) atau aktivitas seismik harian, seperti gempa berkekuatan M 4,8 di Buru Selatan dan M 5,7 di Tanimbar, yang menunjukkan bahwa energi di bawah permukaan bumi terus dilepaskan.

Oleh karena itu, BMKG secara konsisten mengimbau masyarakat di Maluku untuk tetap tenang tetapi selalu siaga. Warga diminta tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab dan memastikan informasi gempa hanya bersumber dari kanal resmi BMKG. Kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan gempa susulan atau guncangan lainnya sangat penting, termasuk dengan memeriksa kembali kondisi struktural bangunan rumah dan mengetahui jalur evakuasi aman, sebagai langkah mitigasi utama di tengah kondisi geologis Maluku yang rentan bencana.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini