Jayapura, Malanesianews — Sebanyak 145 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Papua menerima akses permodalan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Penyerahan dilakukan dalam kegiatan akad massal nasional yang melibatkan 800.000 debitur dari seluruh Indonesia, berlangsung di Kantor Gubernur Papua pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Dari total penerima di Papua, sebanyak 50 debitur berasal dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), 25 dari Bank Papua, 25 dari Bank Mandiri, 20 dari Bank Tabungan Negara (BTN), 20 dari Bank Negara Indonesia (BNI), dan 5 dari Pegadaian. Program ini diharapkan memperkuat permodalan pelaku usaha kecil yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi rakyat di Bumi Cenderawasih.
Pemerintah Provinsi Papua berkomitmen memberikan pendampingan, pelatihan, dan dukungan pemasaran bagi pelaku UMKM agar dana KUR yang diterima dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif. Pendampingan tersebut mencakup pelatihan manajemen usaha, pengelolaan keuangan, hingga pengembangan akses pasar baik di dalam maupun luar daerah.
Program KUR sendiri merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat struktur ekonomi dari bawah melalui pemberdayaan sektor mikro, kecil, dan menengah. Kebijakan ini menjadi instrumen penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan agenda pembangunan nasional yang menekankan pemerataan dan kemandirian ekonomi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Papua.
