BMKG: Musim Kemarau Meluas, Hujan Lebat Masih Mengintai Wilayah Timur

0
705

Jakarta, Malanesianews, – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi keberadaan Siklon Tropis Wutip yang tengah berkembang di Laut Cina Selatan, sebelah timur Vietnam. Siklon yang berasal dari bibit 92W ini diprediksi berdampak pada pola cuaca di Indonesia, terutama dengan menarik massa udara basah menjauh dari wilayah barat Nusantara.

Dalam analisis cuaca yang dirilis pada Kamis malam, 12 Juni 2025 pukul 19.00 WIB, BMKG mencatat angin maksimum yang ditimbulkan Wutip mencapai 45 knot (sekitar 85 kilometer per jam) dengan tekanan udara minimum 985 mb. Arah pergerakan siklon mengarah ke utara–timur laut, menjauhi wilayah Indonesia. Dalam 24 jam ke depan, Wutip diprediksi bergerak menuju perairan Pulau Hainan, Cina, dengan kekuatan angin meningkat hingga 55 knot (100 km/jam).

Selain pengaruh dari Wutip, BMKG juga memantau Indeks Monsun Australia yang terus menguat dalam sepekan ke depan. Kondisi ini memperkuat aliran massa udara kering dari Australia menuju selatan Indonesia, berpotensi memperluas wilayah yang memasuki musim kemarau.

“Kondisi tersebut dapat menyebabkan berkurangnya curah hujan dan mendorong awal musim kemarau, khususnya di Jawa bagian selatan, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Kalimantan bagian selatan,” tulis BMKG dalam prospek cuaca mingguan.

Namun demikian, BMKG mengingatkan bahwa sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi, terutama dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang masih aktif. Faktor-faktor seperti gelombang atmosfer Kelvin, Rossby Ekuator, dan Low Frequency diperkirakan akan berkontribusi terhadap pembentukan awan konvektif dan hujan lebat, terutama pada siang hingga sore hari.

Fenomena atmosfer lainnya seperti sirkulasi siklonik, konvergensi angin dari Sumatera hingga Papua, dan konfluensi angin di beberapa wilayah laut Indonesia turut memicu pertumbuhan awan hujan. Labilitas udara di banyak wilayah juga menambah potensi konveksi lokal yang dapat memicu hujan lebat.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini status Siaga untuk potensi hujan lebat pada periode 13–15 Juni 2025 di wilayah Sumatera Utara, Papua Pegunungan, dan Papua. Untuk periode 16–19 Juni 2025, status Siaga tetap berlaku di wilayah Papua Pegunungan.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, serta terus memantau informasi terkini dari BMKG melalui kanal resmi dan sistem peringatan dini yang tersedia di wilayah masing-masing.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini