Beranda Sosial Budaya Dari Pesisir ke Sekolah, Aksi Hijau Warnai Hari Bumi

Dari Pesisir ke Sekolah, Aksi Hijau Warnai Hari Bumi

0
Dari Pesisir ke Sekolah, Aksi Hijau Warnai Hari Bumi

Jakarta, Malanesianews, – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh setiap 22 April, berbagai komunitas lingkungan dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia menggelar aksi bersih-bersih, penanaman pohon, serta kampanye pengurangan sampah plastik.

Di Jakarta, ratusan relawan turun ke kawasan pesisir Muara Angke untuk membersihkan sampah yang menumpuk. Sementara itu, di Yogyakarta dan Bali, siswa-siswi sekolah menanam bibit pohon sebagai bagian dari gerakan “Satu Pohon, Satu Pelajar”.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Hari Bumi sebagai momentum refleksi dan aksi nyata menjaga kelestarian bumi. “Mulailah dari hal kecil, seperti memilah sampah dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,” ujar Menteri LHK dalam pernyataannya.

Dengan tema global tahun ini, “Planet vs. Plastics”, Hari Bumi 2025 menekankan urgensi mengatasi polusi plastik yang kian mengancam ekosistem bumi dan kesehatan manusia.

Artikulli paraprak Sekolah Jauh di Mata, Dekat di Hati: Potret Pendidikan Anak Nelayan di Timur Indonesia
Artikulli tjetër Dari Mimbar Paskah, BTM Ajak Umat Jadi Saksi Kristus
Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat menandai bahwa kehidupan sosial sejatinya dinamis. Kita sebagai individu senantiasa mengalami perubahan baik secara fisik maupun intelektualitas. Begitu pula dengan kumpulan individu beserta pola interaksinya yang disebut dengan masyarakat. Masyarakat selalu menginginkan perkembangan kehidupan ke arah yang lebih baik, seperti halnya Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku yang hidup dalam satu Ikatan Hukum Adat yaitu Hukum Larvul Ngabal. Namun demikian Masyarakat adat di Kepulauan Kei Provinsi Maluku masih di hadapkan dengan masalah-masalah mendasar seperti Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi ,Sosial Budaya dan kesejahteraan umum lainnya Untuk mengangkat dan memperjuangkan hak-hak dasar di atas maka Saudara Baharudin Farawowan memprakarsai pembentukan Lembaga Sosial Kemasyrakatan , Wadah yang di beri nama YAYASAN LENTERA EVAV atau yang di singkat YANTE. Yayasan Lentera Evav (YANTE) kemudian di daftarkan pada Notaris dan PPAT Hengki Tengko,SH tanggal 4 Desember 2009 di Langgur Kabupaten Maluku Tenggara dengan Pendiri Herlinda dan Baharudin Farawowan di percayakan menjadi Ketua YANTE.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini