7,9 Juta Anak Indonesia Terancam Racun Timbal: Pemerintah dan UNICEF Susun Perisai Nasional, Dimulai Dari Daerah

0
28

Jakarta, Malanesianews, – Indonesia kini menghadapi krisis kesehatan tersembunyi, di mana sekitar 7,9 juta anak, setara 7,1 persen dari populasi anak nasional, diketahui memiliki kadar timbal dalam darah melebihi ambang batas aman. Sebagai respons serius, Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama UNICEF menginisiasi penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Indonesia Bebas Timbal. Isu ini melampaui masalah medis, menyentuh masa depan generasi melalui risiko kerusakan saraf, penurunan IQ, dan hilangnya produktivitas ekonomi.

Ancaman ini menjadi perhatian khusus di berbagai wilayah, termasuk di Indonesia Timur, di mana sumber-sumber paparan bisa berasal dari aktivitas informal seperti daur ulang baterai asam timbal, pencemaran air dan sedimen akibat limbah industri atau pertambangan, hingga produk-produk konsumen seperti cat bertimbal dan kosmetik. Anak-anak yang tinggal di dekat kawasan industri informal atau lokasi pengolahan limbah sangat rentan, diperparah oleh kebiasaan bermain di tanah yang terkontaminasi. UNICEF mencatat bahwa secara global, hampir 800 juta anak memiliki kadar timbal di atas batas aman, menjadikan pengendalian di Indonesia sebagai agenda mendesak.

Momentum penting penanggulangan ini terjadi pada Selasa, 28 Oktober 2025, saat Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kemenko PMK, Sukadiono, menerima audiensi dari Chief of Health UNICEF Indonesia, Dr. Mrunal Shetye. Pertemuan ini bertujuan menyusun langkah kolaboratif lintas sektor. Dr. Shetye menilai keberhasilan Indonesia dalam pengendalian timbal, yang membutuhkan sinergi kuat antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sipil, dapat menjadi contoh di kawasan Asia. Sukadiono menegaskan kesiapan Kemenko PMK untuk memimpin koordinasi nasional ini.

Sebagai fondasi perubahan, Rencana Aksi Nasional akan berupaya memperkuat regulasi, meningkatkan pengawasan industri—termasuk praktik pengolahan limbah yang tidak aman di daerah-daerah—dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya logam berat. Agenda ini adalah wujud nyata keadilan antargenerasi, memastikan hak anak-anak untuk tumbuh cerdas, sehat, dan produktif. UNICEF akan segera menginisiasi Kick-Off Meeting untuk menyamakan persepsi dan membangun komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini